Ini Syarat Kondisi Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklirnya di Eropa
Singkatnya, negara mana pun yang jadi sasaran nuklir Rusia tidak akan ada lagi eksistensinya sebagai negara modern.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Finlandia baru-baru ini mengumumkan rencana membeli 60 pesawat tempur F-35A, sebuah langkah yang hanya dapat dianggap mengkhawatirkan oleh Rusia mengingat keinginan Finlandia untuk bergabung ke NATO.
Penggunaan ekstensif oleh AS dan angkatan udara NATO lainnya dari F-35A untuk mendukung apa yang disebut operasi “pemolisian udara Baltik”.
Usaha itusedang berlangsung dilangit Latvia, Estonia, dan Lithuania, yang dipandang Rusia sebagai ancaman serius, mengingat bahwa setiap F-35A di udara harus diperlakukan sebagai potensi ancaman bersenjata nuklir.
NATO seharusnya menyadari fakta “Prinsip Dasar Rusia” yang mencantumkan penyebaran senjata nuklir dan sarana pengirimannya di wilayah senjata non-nuklir" sebagai skenario " dinetralisir menggunakan pencegahan nuklir."
Sikap Berlebihan Intelijen AS
Direktur Central Intelligence Agency (CIA), William Burns, baru-baru ini menjadi berita utama saat menjawab pertanyaan dari wartawan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir Rusia dalam konteks konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Mengingat potensi keputusasaan Presiden [Vladimir] Putin dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau nuklir hasil rendah. senjata,” kata Burns saat itu.
Pernyataan Burns berasal dari fakta yang diumumkan Ukraina, AS dan media arat yang menyatakan Rusia mengalami kemunduran serius di Ukraina dan sangat ingin menyelamatkan situasi militer di lapangan.
Rusia membantah hal ini, menyatakan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina berjalan sesuai rencana, setelah beralih ke fase kedua, yang berfokus pada penghancuran pasukan militer Ukraina di dalam dan sekitar wilayah Donbass.
Burns tidak dapat memberikan bukti nyata untuk mendukung klaimnya tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
“Meskipun kami telah melihat beberapa sikap retoris di pihak Kremlin tentang pindah ke tingkat siaga nuklir yang lebih tinggi, sejauh ini kami belum melihat banyak bukti praktis dari jenis pengerahan atau disposisi militer yang akan memperkuat kekhawatiran itu,” kata Burns.
“Tapi kami sangat memperhatikannya, ini adalah salah satu tanggung jawab terpenting kami di CIA,” katanya.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)