Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Elon Musk Kuasai Twitter, Media China Sebut Ketakutan pada Beijing Jadi Penyakit Amerika

Elon Musk yang kini jadi orang terkaya di dunia, pernah mendorong orang untuk mengunjungi Cina dan melihat sendiri negeri itu.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Gara-gara Elon Musk Kuasai Twitter, Media China Sebut Ketakutan pada Beijing Jadi Penyakit Amerika
Instagram @elonmusk

"Keangkuhan Amerika selalu berbahaya, tetapi begitu juga ketakutan yang berlebihan, yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan," tulis cendekiawan AS Joseph Nye tahun lalu.

"AS dan China harus menghindari ketakutan berlebihan yang dapat menciptakan perang dingin atau panas baru," tambahnya.

Global Times kembali menekankan dalam nada sindiran tajam. “Tampaknya mereka yang sakit tidak mau minum obat,” tulis media itu.

Sementara Elon Musk dalam nada bercanda mencuitkan pernyataan ia akan membeli perusahaan Coca Cola.

Ia berseloroh, begitu menguasai Coca Cola akakn mengembalikan ramuan terkenal, sekarang sangat illegal, yang pernah terkandung dalam minuman itu.

Musk, yang dikenal karena kejenakaan media sosial dan posting trollnya, muncul di Twitter pada Rabu (27/4/2022) malam.

"Selanjutnya saya membeli Coca-Cola untuk memasukkan kembali kokain," canda Musk sembari memainkan meme yang semakin populer yang dipicu pembelian Twitter senilai $44 miliar sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Sementara minuman ringan sejak itu menjadi salah satu ekspor budaya Amerika yang paling diakui secara global.

Formula Asli Coca Cola Gunakan Kokain

Formula aslinya mengandung beberapa bahan terlarang, terutama kokain. Menurut Scientific American, soda masih mengandung ekstrak daun koka.

Tidak jelas kapan tepatnya perusahaan Coca-Cola mengeluarkan obat dari produknya, meskipun kemungkinan beberapa saat setelah perusahaan dibeli dari penemu minuman itu, John Pemberton.

Pemberton dikenal pengguna morfin seumur hidupnya.

Keputusan Musk membeli Twitter secara langsung telah membuat gelombang kegelisahan dalam beberapa hari terakhir.

Para kritikus percaya CEO Tesla akan merombak kebijakan moderasi konten Twitter yang lebih disensor terhadap 'kebencian' dan 'disinformasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas