Putin Ancam Barat Jika Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina: Tanggapan Kami akan Secepat Kilat
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengancam negara-negara yang ikut campur perang Rusia-Ukraina. Putin berjanji akan tetap merebut wilayah dari Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyampaikan peringatan perang ke Barat.
Putin bersumpah 'operasi khusus' di Ukraina akan 'digenapi tanpa syarat'.
Ancaman perang dari Putin datang ketika Rusia mengklaim pada hari Rabu (27/4/2022) telah melakukan serangan rudal di Ukraina selatan yang menghancurkan sebagian besar senjata yang dipasok Barat.
"Negara-negara yang membantu Ukraina, yang berpikir untuk ikut campur dalam peristiwa yang sedang berlangsung dari samping dan menciptakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima bagi Rusia, mereka harus tahu bahwa tanggapan kami terhadap serangan balik akan secepat kilat”, kata Putin, dilansir dari Al Jazeera.
“Kami memiliki semua alat untuk ini yang tidak dapat dibanggakan oleh orang lain,” kata Putin kepada anggota parlemen di St Petersburg.
Pernyataan Putin tersebut secara implisit mengacu pada rudal balistik dan persenjataan nuklir Moskow.
Baca juga: Rusia Disebut Telah Meluncurkan 1.300 Rudal di Ukraina Sejak Awal Invasi
Baca juga: AS Desak 40 Negara Pasok Senjata ke Ukraina: Kita Harus Gerak Cepat
“Kami tidak akan membual tentang hal itu: Kami akan menggunakannya jika diperlukan dan saya ingin semua orang tahu itu. Kami sudah mengambil semua keputusan tentang ini.”
Pemimpin Rusia baru-baru ini mengawasi keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua Sarmat, yang diharapkan segera dikerahkan Rusia dengan kemampuan masing-masing untuk membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir.
Putin berjanji untuk menyelesaikan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk merebut wilayah dari Ukraina, yang secara historis dianggap Rusia sebagai milik Rusia.
Dia menyalahkan negara-negara NATO dan sekutu mereka karena menghasut pertempuran yang saat ini sedang berlangsung di Ukraina.
“Negara-negara yang secara historis mencoba menahan Rusia tidak membutuhkan negara besar yang mandiri seperti kita. Mereka pikir itu berbahaya bagi mereka hanya dengan keberadaannya. Tapi itu jauh dari kebenaran. Merekalah yang mengancam seluruh dunia,” kata Putin.
"Dengan melancarkan serangan di Ukraina, pasukan Rusia menetralisir bahaya nyata dari … konflik besar yang akan terjadi di wilayah kami sesuai dengan skenario orang lain”, kata Putin.
Putin menuduh NATO berencana menggunakan Ukraina sebagai rute untuk menyerang Rusia melalui semenanjung Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014, dan wilayah perbatasan Donbas timur yang dikuasai separatis.
“Semua tugas operasi militer khusus yang kami lakukan di Donbas dan Ukraina, diluncurkan pada 24 Februari, akan dipenuhi tanpa syarat,” kata Putin.