Putin Ancam Barat Jika Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina: Tanggapan Kami akan Secepat Kilat
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengancam negara-negara yang ikut campur perang Rusia-Ukraina. Putin berjanji akan tetap merebut wilayah dari Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
Perusahaan gas milik negara Polandia PGNiG mengatakan bahwa akan sepenuhnya menangguhkan pasokan gas di sepanjang pipa Yamal mulai Rabu (27/4/2022) pagi.
"Pada 26 April, Gazprom memberi tahu PGNiG tentang niatnya untuk sepenuhnya menangguhkan pengiriman berdasarkan kontrak Yamal pada awal hari kontrak pada 27 April," bunyi pernyataan itu, sebagaimana dilansir CNN.
Berita itu memicu kenaikan gas alam berjangka AS sekitar 3 persen pada hari Selasa (26/4/2022).
Gazprom, perusahaan energi Rusia, tidak mengkonfirmasi bahwa pasokan gas Rusia ke Polandia telah dihentikan, kantor berita negara Rusia TASS melaporkan Selasa, mengutip juru bicara perusahaan Sergey Kupriyanov.
Kupriyanov menekankan bahwa Polandia harus membayar pasokan gas Rusia dalam rubel, permintaan yang ditolak Warsawa.
Kementerian energi Bulgaria mengatakan, Gazprom juga mengatakan kepada perusahaan gas milik negara Bulgaria Bulgargaz bahwa mereka akan menutup pasokan gas mulai Rabu.
Mereka mengatakan, membayar dalam rubel tidak dapat diterima dan menimbulkan risiko signifikan bagi Bulgaria.
Dikatakan, pihak Bulgaria telah sepenuhnya memenuhi kewajibannya dan telah melakukan semua pembayaran yang diperlukan berdasarkan kontrak ini pada waktu yang tepat, rajin dan sesuai dengan ketentuannya.
Badan-badan pemerintah Bulgaria telah mengambil langkah-langkah untuk membuat pengaturan alternatif untuk pasokan gas alam.
"Saat ini, tidak ada tindakan pembatasan yang dikenakan pada konsumsi gas di Bulgaria," tambah kementerian itu.
Rusia menyampaikan ultimatum bulan lalu kepada negara-negara "tidak bersahabat" bahwa mereka harus membayar energi mereka dalam rubel mulai 1 April atau berisiko terputus dari pasokan vital.
Tapi aliran gas terus berlanjut.
Kremlin mengatakan pembayaran untuk gas yang dikirim pada saat pengumumannya akan jatuh tempo menjelang akhir April atau awal Mei, itulah sebabnya Rusia tidak segera menutup aliran gas ke Eropa.
Ancaman berisiko tinggi Presiden Vladimir Putin telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Eropa, yang tidak dapat menjaga ekonominya berjalan lama tanpa energi Rusia.