Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UE Peringatkan Perusahaan Eropa untuk Tidak Membeli Gas Rusia Gunakan Rubel

Presiden Uni Eropa (UE), Ursula von der Leyen memperingatkan perusahaan-perusahaan Eropa untuk tidak tunduk pada tuntutan Rusia

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in UE Peringatkan Perusahaan Eropa untuk Tidak Membeli Gas Rusia Gunakan Rubel
The Guardian/AFP
UE Peringatkan Perusahaan Eropa untuk Tidak Membeli Gas Rusia Gunakan Rubel. Presiden Rusia Vladimir Putin tetap mengharuskan Uni Eropa membayar gas yang dibelinya dari Rusia dengan rubel. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Presiden Uni Eropa (UE), Ursula von der Leyen memperingatkan perusahaan-perusahaan Eropa untuk tidak tunduk pada tuntutan Rusia untuk membayar gas gunakan Rubel, sebagai tanggapan atas keputusan Rusia untuk memotong pasokan gas mereka ke Eropa.

Perusahaan energi negara Rusia, Gazprom dilaporkan telah menghentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria pada Rabu (27/4/2022).

Rusia memanfaatkan ancaman untuk memotong pasokan gas, jika pembayaran gas tidak dilakukan dalam Rubel. Saat ini, perhatian sedang tertuju pada respon Jerman dan Italia, sebagai pembeli gas Rusia terbesar di Eropa.

Baca juga: Microsoft Ungkap Serangan Siber yang Dilakukan Rusia Terhadap Ukraina

Dikutip dari aljazeera.com, Eropa sedang berusaha untuk bersatu dalam mematuhi arahan dari UE, namun menurut seorang sumber yang memiliki kedekatan dengan Gazprom mengatakan, beberapa perusahaan Eropa sedang mengambil lanngkah untuk memungkinkan mereka mematuhi aturan baru Rusia.

Sementara itu, pembeli besar energi Rusia dari Jerman, Uniper SE mengatakan pihaknya yakin dapat mempertahankan pembelian tanpa melanggar sanksi.

Sedangkan von der Leyen menegaskan, perusahaan yang setuju melakukan pembayaran pasoka gas Rusia dalam rubel termasuk melakukan pelanggaran sanksi.

“Perusahaan dengan kontrak semacam itu seharusnya tidak menyetujui tuntutan Rusia. Ini akan menjadi pelanggaran sanksi sehingga berisiko tinggi bagi perusahaan,” kata von der Leyen

BERITA TERKAIT

Namun UE saat ini sedang dihadapkan pada masalah baru, karena tenggat waktu pembayaran akan jatuh tempo pada bulan depan, sedangkan pemerintah dan perusahaan di seluruh Eropa harus memutuskan apakah mereka akan mengikuti desakan Rusia atau pasokan gas mereka dipotong.

Jerman juga menegaskan kembali, perusahaan harus tetap membayar dalam Euro, mengikuti pedoman UE, walaupun Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan ancaman pemutusan aliran harus ditanggapi dengan serius.

Baca juga: Putin Ancam Barat Jika Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina: Tanggapan Kami akan Secepat Kilat

“Rusia menunjukkan bahwa mereka siap untuk serius, bahwa jika seseorang tidak mematuhi kontrak pasokan atau pembayaran, mereka siap untuk menghentikan pengiriman gas. Kita harus menganggapnya serius, dan itu juga berlaku untuk negara-negara Eropa lainnya. Saya menganggapnya serius,” katanya.

Tetapi beberapa perusahaan tampaknya masih mencari solusi, dan pedoman yang diserukan UE pada pekan lalu kemungkinan dapat mendorong keputusan mereka.

UE telah menerbitkan Q&A, yang mengatakan perusahaan harus terus membayar dalam Euro, dan tidak terpengaruh dengan kebijakan Rusia yang menetapkan aturan baru.

Habeck menambahkan, masih belum jelas bagaimana reaksi Rusia jika perusahaan membayar pasokan gas dalam Euro.

Sementara itu, seorang sumber yang dekat dengan Gazprom mengatakan empat pembeli gas Eropa telah membayar pasokan dalam Rubel.

Beberapa perusahaan mengatakan mereka akan terus membayar dalam Euro, tanpa menjelaskan mekanismenya dengan jelas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas