Zelensky Akui Pasukan Rusia Nyaris Membunuhnya di Awal Invasi, Ada Dua Cara Penyerbuan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengaku bahwa pasukan Rusia nyaris menangkapnya atau membunuhnya pada awal invasi.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
"Penjaga di dalam kompleks mematikan lampu dan membawa rompi antipeluru dan senapan serbu untuk Zelenskiy dan sekitar selusin pembantunya," tulis Shuster.
Salah satu dari sedikit pejabat yang menguasai cara menggunakan senjata itu adalah Oleksiy Arestovych, seorang veteran dinas intelijen militer Ukraina.
"Itu benar-benar rumah gila," kata Arestovych kepada Time.
"Otomatis untuk semua orang."
Pasukan Rusia melakukan dua upaya untuk menyerbu kompleks itu sementara keluarga Zelensky masih berada di dalam, menurut Shuster.
Malam berikutnya, Zelensky berjalan ke luar ke halaman untuk merekam pesan video yang viral saat itu.
Baca juga: Putin dan Jokowi Berbicara soal Ukraina dan G20, Kremlin Sebut Visi Invasi Turut Dibahas
Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Curi 61 Ton Gandum dari Wilayah Zaporizhzhia
Ini terjadi setelah ia menolak untuk dievakuasi ke area yang lebih aman, termasuk tawaran dari pasukan AS dan Inggris yang memungkinkannya mendirikan pemerintahan di pengasingan.
Pada saat itu, Zelensky mengatakan, dia baru benar-benar menyadari perannya dalam perang.
"Anda mengerti bahwa mereka sedang menonton," katanya kepada Time.
"Kamu adalah simbol. Anda harus bertindak sebagaimana kepala negara harus bertindak," ujarnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.