Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abaikan Peringatan AS, Turki Nekat Lanjutkan Pembelian Sistem Rudal Rusia Batch Kedua

Pemerintah Turki mengatakan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan kegiatan pengadaan impor senjata dari Rusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Abaikan Peringatan AS, Turki Nekat Lanjutkan Pembelian Sistem Rudal Rusia Batch Kedua
Youtube
Rudal Rusia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Pemerintah Turki mengatakan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan kegiatan pengadaan impor senjata dari Rusia selama beberapa bulan kedepan, meski saat ini konflik diantara Rusia dan Ukraina tengah berkecambuk.

“Kami bisa saja menerima pengiriman batch kedua segera, tetapi salah satu parameter penting dari proyek ini melibatkan kerjasama teknologi tertentu dan parameter produksi bersama,” ujar Ketua Industri Pertahanan Turki (SSB), Ismail Demir.

Baca juga: Turuti Permintaan UE, Jerman Embargo Energi Rusia, Picu Kenaikan Harga Minyak ke Rekor Tertinggi

Dalam pengadaan senjata di batch kedua, rencananya Turki akan memasok pertahanan negaranya dengan rudal paling canggih yang digunakan Rusia untuk menggempur Ukraina. Sebagai informasi pembelian senjata ini merupakan lanjutan dari program impor tahun 2017 silam.

Dimana pada saat itu keduanya menandatangani perjanjian untuk memasok empat divisi sistem pertahanan udara S-400 senilai 2,5 miliar dolar AS. Pengiriman batch pertama telah dilakukan Rusia pada 2019 lalu, dengan mengirimkan sistem pertahanan udara S-400 Ankara, dilansir dari Arab News.

Keputusannya yang diambil pemerintah Turki pun mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak salah satunya AS. Hal ini terjadi lantaran Amerika khawatir jika pembelian senjata yang lakukan Turki dapat membahayakan negaranya.

Baca juga: Intelijen Rusia Beber Kesaksian Hans Bauer, Bekas Pilot Pribadi Adolf Hitler

Bahkan adanya kerjasama ini membuat Turki terpaksa dikeluarkan dari program pengembangan jet tempur F-35, dimana posisi Turki saat itu sebagai produsen sekaligus pembeli utama dari jet tempur tersebut.

Berita Rekomendasi

Namun di tahun ini, Turki diketahui kembali ikut bergabung dengan beberapa sekutu NATO lainnya untuk melakukan pembelian100 jet F-35. Tak mau bernasib sama seperti tahun sebelumnya, Turki menegaskan bahwa S-400 yang dibelinya dari Rusia tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO jet F-35.

Hal ini diungkapkan Ismail Demir, setelah negaranya khawatir jika barang impornya ini dapat menimbulkan stigma negatif diantara para aliansi.

Terlebih saat ini konflik antara Rusia dengan Ukraina makin memanas. Demir menambahkan, pembelian senjata yang dilakukan negaranya dimaksudkan untuk memperkuat benteng militer negaranya dan tidak akan digunakan untuk menyerang siapa pun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas