Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Irak Sita 6 Juta Lebih Pil Captagon, Jaringan Dagang Narkoba Internasional

Pasukan Keamanan Irak menyita lebih dari enam juta pil Captagon stimulan jenis amfetamin, pada Sabtu (30/4/2022).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Polisi Irak Sita 6 Juta Lebih Pil Captagon, Jaringan Dagang Narkoba Internasional
Fayez Nureldine / AFP
Gambar yang diambil pada 1 Maret 2022 ini menunjukkan tampilan cache pil captagon (Fenethylline) yang disita oleh Direktorat Pengendalian Narkotika Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi selama operasi khusus, dipajang di kota pesisir Laut Merah Jeddah. Captagon adalah stimulan jenis amfetamin yang diproduksi sebagian besar di Lebanon, meskipun mungkin juga di Irak dan Suriah, dan sebagian besar menuju Arab Saudi. Juru bicara direktorat anti-narkoba Saudi menuduh "milisi teroris Hizbullah" sebagai "sumber utama penyelundupan dan pembuatannya," sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok yang bersekutu dengan Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Keamanan Irak menyita lebih dari enam juta pil Captagon stimulan jenis amfetamin.

Pihak berwajib juga melakukan penangkapan terhadap jaringan perdagangan narkoba.

"Sekitar 6,2 juta pil ditemukan di sebuah gudang di barat daya Ibu Kota Baghdad," ungkap Badan Keamanan Nasional Irak dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (30/4/2022).

Dilansir Al Jazeera, tiga warga negara Irak dan empat tersangka berasal dari negara-negara Arab, ditangkap sehubungan dengan jaringan penyelundupan tersebut.

Baca juga: Cegah Penyelundupan Narkoba di Momen Mudik, BNN Turunkan Anjing Pelacak ke Terminal Kampung Rambutan

Gambar yang diambil pada 1 Maret 2022 ini menunjukkan tampilan cache pil captagon (Fenethylline) yang disita oleh Direktorat Pengendalian Narkotika Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi selama operasi khusus, dipajang di kota pesisir Laut Merah Jeddah. Captagon adalah stimulan jenis amfetamin yang diproduksi sebagian besar di Lebanon, meskipun mungkin juga di Irak dan Suriah, dan sebagian besar menuju Arab Saudi. Juru bicara direktorat anti-narkoba Saudi menuduh
Gambar yang diambil pada 1 Maret 2022 ini menunjukkan tampilan cache pil captagon (Fenethylline) yang disita oleh Direktorat Pengendalian Narkotika Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi selama operasi khusus, dipajang di kota pesisir Laut Merah Jeddah. Captagon adalah stimulan jenis amfetamin yang diproduksi sebagian besar di Lebanon, meskipun mungkin juga di Irak dan Suriah, dan sebagian besar menuju Arab Saudi. Juru bicara direktorat anti-narkoba Saudi menuduh "milisi teroris Hizbullah" sebagai "sumber utama penyelundupan dan pembuatannya," sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok yang bersekutu dengan Iran. (Fayez Nureldine / AFP)

Obat-obatan itu ditujukan untuk didistribusikan di wilayah Baghdad dan beberapa provinsi lain.

Pasukan keamanan juga membubarkan jaringan narkoba kedua ketika tiga pria ditangkap dengan enam kilogram (13 pon) ganja.

"Ke-10 tersangka memiliki hubungan dengan jaringan perdagangan narkoba internasional", kata badan tersebut.

Berita Rekomendasi

Perdagangan narkoba dapat dihukum dengan hukuman mati di Irak.

Baca juga: Sepanjang 2022, BNN Gagalkan Peredaran Narkotika Sebanyak 40 Ton Ganja dan 715.02 Kilogram Sabu

Awalnya dipatenkan di Jerman

Captagon adalah nama dagang dari obat yang awalnya dipatenkan di Jerman pada awal 1960-an.

Obat ini mengandung stimulan jenis amfetamin yang disebut fenethylline yang digunakan untuk mengobati defisit perhatian dan narkolepsi di antara kondisi lainnya.

Captagon kemudian dilarang dan menjadi zat terlarang yang hampir secara eksklusif diproduksi dan dikonsumsi di Timur Tengah.

Suriah adalah produsen Captagon utama di Timur Tengah dan Arab Saudi sebagai pasar konsumen utama.

Baca juga: Teken Kerja Sama, Bea Cukai dan Bareskrim Polri Tindak Tegas Peredaran dan Penyelundupan Narkotika

Penyelundupan lewat buah delima

Diwartakan Al Jazeera sebelumnya, pada April 2021, otoritas pabean Saudi di pelabuhan Jeddah menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari 5,3 juta pil Captagon, yang disembunyikan dalam pengiriman buah delima dari Lebanon.

Penggerebekan narkoba membuat Arab Saudi menangguhkan impor buah dan sayuran dari Lebanon, dengan mengatakan pengiriman digunakan untuk penyelundupan narkoba dan menuduh Beirut tidak bertindak.

Baca juga: Lebanon Sita 9 Juta Pil Captagon Amfetamin Ilegal, Diselundupkan dalam Buah Jeruk

Seorang pria menunjukkan jeruk palsu berisi pil Captagon (obat terlarang) dan disimulasikan dalam kotak berisi buah asli, setelah pengiriman dicegat oleh bea cukai dan brigade anti-narkoba di pelabuhan Beirut, di ibukota Lebanon, pada 29 Desember. 2021. Agen bea cukai Lebanon menyita hari ini, sembilan juta pil Captagon disembunyikan dalam pengiriman jeruk di pelabuhan Beirut, yang ditujukan ke salah satu negara Teluk, Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassan al-Mawlawi mengumumkan.
Seorang pria menunjukkan jeruk palsu berisi pil Captagon (obat terlarang) dan disimulasikan dalam kotak berisi buah asli, setelah pengiriman dicegat oleh bea cukai dan brigade anti-narkoba di pelabuhan Beirut, di ibukota Lebanon, pada 29 Desember. 2021. Agen bea cukai Lebanon menyita hari ini, sembilan juta pil Captagon disembunyikan dalam pengiriman jeruk di pelabuhan Beirut, yang ditujukan ke salah satu negara Teluk, Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassan al-Mawlawi mengumumkan. (ANWAR AMRO / AFP)

Penyelundupan lewat buah jeruk

Kemudian pada Juni tahun lalu, bea cukai Arab Saudi menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari 4,5 juta pil Captagon yang disembunyikan dalam pengiriman jeruk dari negara yang dirahasiakan.

Sedikitnya 14,4 juta pil lagi ditemukan tersembunyi dalam pengiriman pelat besi dari Lebanon.

Penjualan dan penggunaan obat-obatan di Irak telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir.

Pasukan keamanan telah meningkatkan operasi dan membuat pengumuman hampir setiap hari tentang penyitaan atau penangkapan.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, lebih dari tiga juta pil Captagon disita oleh otoritas Irak.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas