Israel Mengutuk Pernyataan Nazisme Menteri Luar Negeri Rusia
Israel mengecam komentar Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov atas pernyataan "tak termaafkan" tentang Nazisme dan anti-Yahudi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Israel mengecam komentar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, atas pernyataan "tak termaafkan" tentang Nazisme dan anti-Yahudi.
Yerusalem juga menyoroti komentar Lavrov soal Adolf Hitler memiliki akar Yahudi.
Dilansir Al Jazeera, Israel menuntut permintaan maaf dari Moskow.
Pihak berwenang memanggil Duta Besar Rusia pada Senin (2/5/2022) untuk "klarifikasi".
Baca juga: Putin Diyakini akan Segera Menyatakan Perang kepada Ukraina di Tanggal 9 Mei
Baca juga: Ukraina Akui Jet Tempur Petarung Heroik Berjuluk Ghost of Kyiv Sebenarnya Tak Ada
Israel mengatakan pernyataan itu menyalahkan orang Yahudi atas pembunuhan mereka sendiri dalam Holocaust.
Seperti diketahui, Israel berusaha untuk netral di antara Moskow dan Kyiv, sejak Rusia mengivnasi Ukraina pada 24 Februari kemarin.
Moskow menggambarkan tindakannya sebagai "operasi militer khusus" dan mengatakan ingin "de-militerisasi" dan "denazifikasi" Ukraina.
Sementara Israel telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan menyatakan dukungan untuk rakyatnya.
Pemerintah telah diukur dalam kritiknya terhadap Rusia dan belum bergabung dengan sanksi internasional terhadapnya.
Hal itu membuka jalan bagi Perdana Menteri Naftali Bennett untuk dapat mencoba menengahi antara kedua belah pihak, sebuah upaya yang tampaknya terhenti ketika Israel menangani kerusuhan internalnya sendiri.
Baca juga: POPULER Internasional: Daftar Senjata yang Dipasok AS ke Ukraina | Kilas Balik Tragedi Odessa 2 Mei
Komentar Yair Lapid dan Naftali Bennett
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyebut pernyataan Lavrov "tidak termaafkan dan memalukan dan kesalahan sejarah yang mengerikan".
"Orang-orang Yahudi tidak membunuh diri mereka sendiri dalam Holocaust. Rasisme paling rendah terhadap orang Yahudi adalah menuduh orang Yahudi sendiri sebagai antisemitisme [anti-Yahudi]," katanya.
Bennett juga mengutuk komentar Lavrov.