Israel Ungkap Putin Minta Maaf atas Pernyataan Menteri Luar Negerinya Soal Adolf Hitler
Naftali Bennett mengatakan Vladimir Putin, telah meminta maaf atas klaim menteri luar negerinya bahwa Adolf Hitler memiliki keturunan Yahudi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin, telah meminta maaf atas klaim menteri luar negerinya bahwa Adolf Hitler memiliki keturunan Yahudi, Kamis (5/5/2022)
Dilansir The Guardian, setelah menelepon Putin, Bennett mengatakan telah menerima permintaan maaf itu dan berterima kasih kepada Putin karena telah mengklarifikasi posisinya.
Bennett juga meminta Putin untuk mempertimbangkan untuk mengizinkan evakuasi pabrik baja Azovstal yang terkepung di pelabuhan Mariupol, Ukraina.
Bennett membuat permintaan setelah percakapan sebelumnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Putin pun berjanji untuk membuat koridor untuk mengevakuasi warga sipil.
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, PM Israel Naftali Bennett Kunjungi Bahrain
Baca juga: POPULER Internasional: Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia | Isu Alih Kekuasaan Putin
Diketahui, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyebut Adolf Hitler berdarah Yahudi.
Pernyataan ini telah mengancam akan meresahkan posisi hati-hati Israel atas perang Rusia di Ukraina.
Pada Senin (2/5/2022), Israel memanggil Duta Besar Rusia dengan Menteri luar Negeri Israel, Yair Lapid.
Ia menyebut pernyataan Lavrov tidak termaafkan dan keterlaluan serta kesalahan sejarah yang mengerikan.
"Orang-orang Yahudi tidak membunuh diri mereka sendiri dalam Holocaust. Tingkat rasisme terendah terhadap orang Yahudi adalah menuduh orang Yahudi sendiri sebagai antisemitisme," tulis Lapid.
Pada Selasa (3/5/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Lapid dari pernyataan "antihistoris" tentang Holocaust yang sebagian besar menjelaskan jalannya pemerintah Israel saat ini dalam mendukung rezim neo-Nazi di Kyiv.
“Sayangnya, sejarah mengetahui contoh tragis kerja sama Yahudi dengan Nazi,” kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Komentar Sergei Lavrov soal denazifikasi
Dikutip The Guardian, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov sebelumnya, diminta untuk membahas bagaimana Rusia dapat mengatakan bahwa mereka perlu "denazifikasi" Ukraina saat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky adalah seorang Yahudi, dalam sebuah wawancara dengan TV Italia.
Lavrov menjawab bahwa Adolf Hitler "berdarah Yahudi" dan "antisemit paling fanatik cenderung Yahudi".
Ia membela kebijakan "denazifikasi" Rusia di Ukraina yang merupakan istilah Kremlin untuk pembersihan besar-besaran yang dikatakan Ukraina sebagai dalih untuk "pembunuhan massal".
Tanggapan Zelensky soal denazifikasi
Volodymyr Zelensky mengatakan komentar Lavrov menunjukkan "Rusia telah melupakan semua pelajaran dari perang dunia kedua".
Israel telah memanggil duta besar Rusia dan menuntut permintaan maaf dan para pemimpin dunia mengutuk pernyataan tersebut.
Dikutip Al Jazeera, dalam pidatonya kepada legislator Israel pada Maret, Zelenskyy membandingkan invasi Rusia ke negaranya dengan tindakan Nazi Jerman dan menuduh Putin mencoba melakukan "solusi akhir" terhadap Ukraina.
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.