PM Hungaria Victor Orban Samakan Embargo Minyak Rusia Seperti Serangan Nuklir
Viktor Orban menegaskan, embargo semacam itu sama saja menjatuhkan bom nuklir pada ekonomi negaranya.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUN JOGJA/Hasan Sakri Ghozali
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri), Mantan Presiden Negara Colombia sekaligus Presiden Central Democratic International (CDI) Andres Pastrana (kedua kiri), Perdana Menteri Hungaria HE Victor Orban (kedua kanan) dan PBNU
KH Yahya Cholil Staquf PBNU (kanan) memberikan keterangan pers kepada para awak media saat Pembukaan Central Democratic International (CDI) Executive Comitte Meeting di Hyat Regency Hotel Yogyakarta, Kamis (2020/01/23). Pertemuan yang menjadi wadah pimpinan partai politik, tokoh agama, akademisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai budaya dan agama di Eropa dan Asia itu diselenggarakan mulai 22 hingga 25 Januari 2020 di Hyaat Hotel Yogyakarta. (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)
Rusia menyerang negara tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik secara paksa.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)
Berita Rekomendasi