Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bankir Top Jerman Peringatkan Negaranya Bakal Hadapi Gelombang Kebangkrutan

Brussels melalui Presiden uni Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan rencana embargo minyak Rusia awal pekan ini.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Bankir Top Jerman Peringatkan Negaranya Bakal Hadapi Gelombang Kebangkrutan
AFP
Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, menghadiri KTT Uni Eropa-Ukraina ke-23 di Kiev, Ukraina. 

Embargo yang diusulkan mengungkapkan kerentanan strategis yang sangat besar dalam keamanan energi.

Ini mencakup kemampuan suatu negara, atau sekelompok negara, untuk mengamankan akses ke sumber daya energi ketika mereka tidak mampu memproduksi cukup sumber daya mereka sendiri.

“Ketika Anda mempertimbangkan berapa banyak perang yang telah dilakukan barat semata-mata atas akses ke pasokan minyak, termasuk dua di Irak, ini adalah masalah besar,” kata Fomenko.

Eropa Tidak Siap Hadapi Konfik Ukraina

Bagi Uni Eropa, memutus ketergantungan minyak terus menjadi langkah sulit yang akan memperburuk biaya energi dan inflasi yang sudah melonjak di seluruh benua.

Lantas bagaimana blok menemukan persediaan baru? Mengandalkan mitra lain akan membawa bahaya baru?

Pada 2020, 29 persen minyak mentah impor UE berasal dari Rusia, 9 persen dari AS, 8 persen dari Norwegia, masing-masing 7 persen dari Arab Saudi dan Inggris, dan masing-masing 6 persen dari Kazakhstan dan Nigeria.

BERITA REKOMENDASI

Penghapusan pasar terbesar, Rusia, berarti blok itu sekarang harus meningkatkan impornya dari yang lain.

Kandidat alami tentu saja adalah negara-negara Teluk Persia. Ini berarti ketergantungan strategis UE pada akses berkelanjutan ke sumber daya minyak di Timur Tengah meningkat secara drastis, meningkatkan daya tawar dan pengaruh politik negara-negara ini.

Namun, semua bukti sejauh ini menunjukkan negara-negara OPEC diuntungkan dari harga yang lebih tinggi dan menolak untuk bekerja sama dengan tuntutan barat untuk meningkatkan produksi.

Ekonomi adalah tentang penawaran dan permintaan. Jika pasokan berkurang, tetapi permintaan tetap tinggi (mengingat Anda tidak dapat hidup tanpa minyak) maka harga akan naik.

Inilah yang menjelaskan mengapa penjual mana pun di dunia menurunkan harga ketika pelanggan tidak memiliki alternatif untuk produk penting Anda?


Fakta Rusia adalah bagian dari OPEC+ ini semakin memperumit masalah. Akibatnya, UE membuat kesalahan besar dalam kebijakan luar negerinya dan tidak memiliki rencana atau strategi darurat untuk mengatasi masalah yang muncul ini.

Bahaya Keamanan Strategis Sektor Energi

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas