Ukraina Masih Gagal Rebut Pulau Ular Meski Pasukan Rusia Ditarik Mundur
Kontrol atas Pulau Ular sangat strategis, karena merupakan jembatan yang diperlukan untuk serangan di wilayah Odessa, Ukraina selatan.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Pada 6 Mei, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah mencegat UAV Bayraktar Ukraina di atas pulau itu.
Pada tanggal 5 Mei, UAV Bayraktar lainnya ditembak jatuh serta pesawat serang Sukhoi Su-24 Ukraina.
Akibat serangan itu, militer Rusia dilaporkan mundur dari Pulau Ular pada 7 Mei. Pada hari yang sama, Angkatan Udara Ukraina berusaha menyerang pulau itu.
Helikopter kargo Mi-8 Ukraina dan kapal pendarat Stanislav yang dilindungi drone dan pesawat tempur dilaporkan mencapai pantai pulau.
Menurut laporan tersebut, setidaknya dua pesawat Su-24 dan dua Su-27, serta dua kapal perang yang lebih kecil terlibat dalam operasi tersebut.
Pada saat pendaratan, pasukan Ukraina dihantam oleh kapal perang dan pesawat Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebuah pesawat pengebom Su-24 Ukraina, sebuah pesawat tempur Su-27, tiga helikopter Mi-8 dengan pasukan pendarat dan dua kendaraan udara tak berawak Bayraktar-TB2 ditembak jatuh di Pulau Ular.
Kapal serbu amfibi Ukraina Stanislav juga hancur. Pasukan Ukraina lainnya mundur.
Kapal Tempur Ukraina Jauhi Pulau Ular
Citra satelit yang dibuat pada 7 Mei menunjukkan dua kapal Angkatan Laut Ukraina menjauh dari pulau itu menuju daratan Ukraina.
Media Ukraina membagikan rekaman yang dibuat oleh UAV Bayraktar dalam upaya lain untuk mengklaim kemenangan baru oleh AFU.
Video tersebut menunjukkan serangan pesawat tempur Ukraina di benteng militer di pulau itu.
Pesawat Ukraina terbang di ketinggian rendah tanpa menghadapi perlawanan, yang kemungkinan mengkonfirmasi pernyataan tentang penarikan pasukan Rusia.
Sebuah helikopter Rusia yang membawa anggota Pasukan Khusus yang terlibat dalam evakuasi dari pulau itu kemungkinan besar dihancurkan UAV Ukraina.