Terima Gelar Profesor Kehormatan dari Seoul Institute of The Arts, Begini Kata Megawati
Megawati Soekarnoputri, mengucapkan terima kasih atas penghormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) yang memberinya gelar profesor.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Lebih lanjut, Megawati juga bicara mengenai pengalaman SIA, selama lebih dari 60 tahun , memberi sumbangsih bagi peradaban.
Terutama di dalam mendorong bekerjanya nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan juga ekspresi keindahan sebagai rasa syukur kepada Sang pencipta.
Hasilnya, kepeloporan kebudayaan Korea tidak hanya dikenal dalam perspektif historisnya, namun juga karakter kebudayaannya.
"Kebudayaan Korea telah membentuk bangsa ini sebagai bangsa pejuang; bangsa pelopor; namun juga bangsa yang kreatif dan mandiri,” kata Megawati.
Megawati juga menyebut kreativitas kebudayaan Korea dalam abad modern ini terlihat dari tampilan K-Pop atau Drama Korea.
“Dan yang saya masih ingat ketika Gangnam style yang mendadak begitu populer. Demikian halnya makanan Korea. Dimana- mana sangat mudah ditemukan restoran Korea. Kimchi saat ini sangat dikenal di Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: Megawati: Solusi Masalah Semenanjung Korea Melalui Jalan Dialog dan Kebudayaan
Dengan diterimanya secara luas kebudayaan bangsa Korea, baik yang tradisional, modern, maupun perpaduan keduanya, hal tersebut menunjukkan bagaimana jati diri kebudayaan telah menjadi karakter kuat bangsa Korea.
“Dengan kuatnya identitas kebudayaan bangsa Korea tersebut, menurut saya, akan menjadi modal penting di dalam mendorong perdamaian dunia, termasuk di Semenanjung Korea,” ujar Megawati, yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Badan Riset dan Inovasi Nasional itu.
Gelar profesor kehormatan dari SIA ini menjadi yang kedua untuk Megawati.
Sebelumnya, pada Juni 2021 lalu, Megawati menerima gelar Profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI di Bidang Kepemimpinan Strategik.
Sementara untuk gelar doktor kehormatan, Megawati sudah menerima sembilan.
Berikut daftarnya :
1. Waseda University of Tokyo, Tokyo, Jepang, 29 September 2001 (Bidang Politik).
2. Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Moskow, Rusia, 22 April 2003 (Bidang Politik).
3. Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan, 19 Oktober 2015 (Bidang Politik)
4. Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung, Indonesia, 25 Oktober 2016 (Bidang Politik dan Pemerintahan).
5. Universitas Negeri Padang (UNP), Kota Padang, Indonesia, 27 September 2017 (Bidang Pendidikan Politik).
6. Mokpo National University, Kota Mokpo, Korea Selatan, 16 November 2017 (Bidang Demokrasi Ekonomi).
7. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Bandung, Indonesia, 8 Maret 2018 (Bidang Politik dan Pemerintahan).
8. Fujian Normal University (FNU), Fuzhou, Fujian, Tiongkok, 5 November 2018 (Bidang Diplomasi Ekonomi).
9. Soka University Japan, Tokyo, Jepang, 8 Januari 2020 (Bidang Kemanusiaan).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.