Kronologi Shireen Abu Akleh Dibunuh Tentara Israel, Sempat Lindungi Rekannya hingga Kata Terakhirnya
Berikut kronologi terbunuhnya Shiren Abu Akleh, wartawan senior Al Jazeera di tangan pasukan Israel.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wartawan senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh dibunuh oleh tentara Israel saat sedang meliput serangan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Palestina.
Kematian Shireen Abu Akleh pun menjadi sorotan dunia.
Kini penyelidikan untuk mengungkap sosok pelakunya sedang dilakukan.
Shatha Hanaysha, seorang wartawan Palestina diketahui sedang bersama Shireen saat peristiwa penembakan itu terjadi.
Shatha pun menceritakan kronologi detik-detik terakhir saat Shireen dibunuh pasukan Israel.
Awalnya, Shatha mengungkapkan kegembiraannya karena bisa bekerja bersama wartawan senior, Shireen Abu Akleh.
Ia pun memantau berita-berita yang masuk mengenai serangan tentara Israel yang meningkatkan pasukannya di dekat pos pemeriksaan Jalame di luar Jenin, sebuah kota Palestina di Tepi Barat yang dikuasai.
Setelah mengetahui berita tersebut, Shata merasa serangan di kamp pengungsian akan terjadi.
"Saya tahu ini berarti kemungkinan serangan di kamp pengungsi, seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir."
"Saya meninggalkan ponsel saya dalam mode umum sehingga peringatan apa pun akan masuk, dan memutuskan untuk tidur beberapa jam agar siap di pagi hari."
"Dan tepat sebelum pukul enam pagi, saya menerima telepon yang saya tahu akan datang," kata Shata, dikutip dari Middle East Eye.
"Ada serangan di kamp, apakah kamu ingin meliputnya?" tanya rekan Shata, Mujahed al-Saadi.
"Tentu saja," jawab Shata.
Kemudian, Shata pun bersiap-siap menuju Jenin dari rumahnya di kota Qabatya, yang memerlukan sekitar 10 menit perjalanan dengan mobil.