Jerman Temukan Ratusan Petugas Negara Terpapar NeoNazi dan Ekstremisme Kanan
Berlin akan menggunakan semua opsi hukum saat ini untuk menangani ekstremis di jajaran keamanan negara itu.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Investigasi pemerintah Jerman telah mengungkapkan lebih dari 300 anggota badan keamanan negara itu memiliki hubungan dengan ekstremisme "sayap kanan".
Termasuk ada petugas negara yang diketahui bergabung menyerukan yel-yel "Heil Hitler" dan salam salut ala Nazi.
“Kami tidak akan membiarkan negara konstitusional demokratis kami disabotase dari dalam oleh ekstremis sayap kanan,” kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser, Jumat (13/5/2022).
“Setiap kasus ekstremisme harus memiliki konsekuensi yang jelas,” tandasnya.
Baca juga: IG Zelensky Pajang Simbol SS Nazi, Penyiar Sky News Buru-buru Sudahi Wawancara Dubes Rusia
Baca juga: Russell Bonner Bentley, Warga Texas di Donbass Sebut Naziisme Ukraina Seperti Wabah
Baca juga: Pejabat Rusia Disiram Cat Merah di Pemakaman Tentara Soviet, Pelaku Diduga Penggemar Neo-Nazisme
Dia menambahkan Berlin akan menggunakan semua opsi hukum saat ini untuk menangani ekstremis di jajaran keamanan negara itu.
Ia juga akan mengusulkan undang-undang untuk membantu menghapus musuh-musuh konstitusi yang menjangkiti badan layanan publik secara lebih cepat.
Petugas Intelijen Jerman Terbanyak
Penyelidikan memeriksa 860 kasus dugaan perilaku ekstremis sejak Juli 2018 dan mengungkapkan "bukti nyata" terhadap 327 pegawai layanan keamanan di tingkat federal dan negara bagian.
Dinas intelijen militer Jerman (MAD) paling banyak melakukan pelanggaran, dengan 83 karyawan ditemukan terlibat kegiatan melawan tatanan dasar demokrasi yang bebas.
Polisi federal menduduki peringkat kedua, dengan 18 pegawai berperilaku seperti itu.
Kementerian Dalam Negeri mengidentifikasi 138 ekstremis yang bekerja di lembaga federal dan 189 di tingkat negara bagian. Lebih dari 640.000 orang bekerja di dinas keamanan Jerman.
“Masing-masing kasus ini terlalu banyak,” kata Faeser kepada wartawan, seraya menambahkan lebih dari 500 tindakan disipliner telah diambil terhadap petugas keamanan yang memiliki kaitan dengan ekstremisme.
Laporan Jumat datang hampir dua tahun setelah studi nasional pertama Jerman tentang ekstremisme sayap kanan di badan keamanan negara.
Studi itu menemukan ratusan kasus dugaan pelanggaran yang melibatkan tentara, petugas polisi dan pejabat lainnya.