Finlandia dan Swedia Konfirmasi Niat Bergabung dengan NATO, Turki Diharapkan Tak Jadi Penghalang
Finlandia dan Swedia menegaskan niat mereka untuk bergabung dengan NATO. NATO dan AS yakin bahwa Turki tidak akan menahan keanggotaan kedua negara itu
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Jajak pendapat menunjukkan dukungan publik untuk keanggotaan NATO telah meningkat tiga kali lipat menjadi sekitar 75 % di Finlandia dan melonjak menjadi sekitar 60 % di Swedia.
Keanggotaan NATO berarti bahwa untuk pertama kalinya Finlandia dan Swedia akan mendapat jaminan keamanan dari negara-negara nuklir.
- Apakah NATO menginginkan mereka?
Finlandia dan Swedia beralih dari netralitas formal ke non-blok militer pada tahun 1995 ketika mereka bergabung dengan UE.
Mereka sudah menjadi mitra NATO, mengambil bagian dalam latihan dan bertukar intelijen dengan aliansi.
Finlandia sudah memenuhi target belanja pertahanan NATO sebesar 2 % dari PDB, sementara Swedia sedang dalam proses.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan Finlandia dan Swedia akan disambut "dengan tangan terbuka" jika mereka melamar dan proses aksesi akan cepat, meskipun ratifikasi formal oleh semua anggota aliansi bisa memakan waktu beberapa bulan.
Dari perspektif militer, penambahan angkatan bersenjata Finlandia dan Swedia akan menjadi dorongan besar bagi aset NATO di Eropa utara.
Mereka akan mengisi lubang di pertahanan aliansi dengan menggandakan panjang perbatasannya dengan Rusia dan meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Baltik.
- Apa kata Rusia?
Rusia telah berulang kali memperingatkan Finlandia dan Swedia agar tidak bergabung dengan NATO.
Rusia mengatakan "konsekuensi militer dan politik yang serius" dari langkah semacam itu akan memaksa mereka untuk mengambil "langkah pembalasan" untuk memulihkan keseimbangan militer dengan memperkuat pertahanannya di Baltik, termasuk dengan mengerahkan senjata nuklir.
Vladimir Putin melihat NATO bukan sebagai aliansi defensif tetapi sebagai ancaman bagi keamanan Rusia.
Dia menyalahkan NATO karena menghalangi pengambilalihan Ukraina dan menuntut pasukan NATO ditarik dari Eropa timur.
Tidak jelas bagaimana Putin akan merespons jika dia menganggap ekspansi aliansi di Eropa utara sebagai bahaya eksistensial.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)