Perjalanan Hidup Gautam Adani, Orang Terkaya Asia, Lahir dari Keluarga Biasa & Pernah Jadi Karyawan
Menurut Forbes, pada akhir April 2022 lalu, Adani melampaui Warren Buffett untuk menjadi orang terkaya kelima di dunia.
Editor: Hasanudin Aco
Saat masih remaja, tepatnya di tahun 1978, Adani pindah ke Mumbai untuk bekerja sebagai penyortir berlian untuk Mahendra Brothers.
Dia bekerja di sana selama 2-3 tahun sebelum mendirikan perusahaan pialang berliannya sendiri di Zaveri Bazaar.
Bisnis Adani terus berkembang ke bidang impor hingga akhirnya ia mendirikan dermaga pertama pada 1995.
Pelabuhan Mundra yang dikelola perusahaannya menjadi pelabuhan sektor swasta terbesar di India, dengan kapasitas penanganan hampir 210 juta ton kargo per tahun.
Pada 2006, Adani memasuki bisnis pembangkit listrik dan mengakuisisi Abbot Point Port di Australia dan tambang batu bara Carmichael di Queensland dari 2009-2012.
Pada September 2020, Adani mengakuisisi 74 % saham di Bandara Internasional Mumbai, bandara tersibuk kedua di India.
Selama pandemi Covid-19, kekayaan Adani benar-benar tumbuh setelah dia membeli saham besar di Bandara Internasional Mumbai dan unit energi terbarukan Softbank di India, menurut Forbes.
Bayar US$ 52 juta untuk prime estate di New Delhi
Sangat sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadi Adani atau bagaimana dia menghabiskan uangnya.
India Times melaporkan bahwa dia tidak berasal dari keluarga kaya dan bekerja keras untuk kekayaannya.
Publikasi tersebut juga melaporkan bahwa Grup Adani memenangkan penawarannya untuk Aditya Estates – yang memiliki properti hunian utama – melalui proses kebangkrutan.
NDTV melaporkan properti itu berada di dekat Mandi House di New Delhi. Kesepakatan itu, yang selesai pada 2020, bernilai sekitar US$ 52 juta.
Rumah itu diberi label sebagai 1,8 hektar "properti hunian utama".
Adani juga dikenal sebagai pegiat filantropi di India.