Rusia Sebut 1.730 Tentara Ukraina di Pabrik Baja Azovstal Mariupol Menyerah
Rusia mengatakan, lebih dari 1.700 tentara Ukraina yang berada di pabrik baja Azovstal Mariupol telah menyerah. Bertambah 771 dari jumlah sebelumnya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 1.700 tentara Ukraina yang berada di pabrik baja Azovstal Mariupol telah meletakkan senjata mereka.
Demikian dikatakan oleh kementerian pertahanan Rusia, Kamis (19/5/2022).
“Dalam 24 jam terakhir, 771 gerilyawan dari unit nasionalis Azov telah menyerah di pabrik Azovstal yang diblokade di Mariupol,” kata kementerian itu, seperti dilansir Al Jazeera.
Sebelumnya dikatakan bahwa sebanyak 959 tentara Ukraina telah menyerah.
Sehingga, total tentara yang menyerah menjadi 1.730.
Ia menambahkan bahwa 80 orang terluka dan semua orang yang membutuhkan perawatan telah dibawa ke rumah sakit Novoazovsk dan Donetsk di "Republik Rakyat Donetsk".
Baca juga: Di Persidangan, Tentara Rusia Mengaku Sengaja Tembak Mati Warga Sipil Ukraina
Baca juga: Rusia Pakai Senjata Laser di Ukraina, Zelensky Meledek: Senjata Ajaib
Senjata Laser Rusia di Ukraina
Menurut seorang pejabat tinggi pemerintah, Rusia telah menggunakan generasi baru laser kuat di Ukraina untuk membakar drone.
Yury Borisov, Wakil Perdana Menteri yang bertanggung jawab atas pengembangan militer, mengatakan pengerahan beberapa senjata rahasia Moskow sebagian untuk melawan senjata Barat.
Sedikit yang diketahui tentang spesifikasi laser baru, tetapi pada tahun 2018 Presiden Vladimir Putin menyebutkan satu yang disebut Peresvet, dinamai dari seorang biksu prajurit Ortodoks abad pertengahan Alexander Peresvet yang tewas dalam pertempuran mematikan.
Borisov mengatakan pada sebuah konferensi di Moskow pada hari Rabu (18/5/2022) bahwa Peresvet sudah digunakan secara luas dan dapat membutakan satelit hingga 1.500 km di atas Bumi.
Dia mengatakan sudah ada sistem yang lebih kuat dari Peresvet yang bisa membakar drone dan peralatan lainnya.
Borisov mengatakan, sebuah tes pada Selasa telah membakar drone sejauh 5 km dalam waktu lima detik.
"Jika Peresvet membutakan, maka senjata laser generasi baru mengarah pada penghancuran fisik target - penghancuran termal, mereka terbakar," katanya kepada televisi pemerintah Rusia, sebagaimana dilansir ABC News.