Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vladimir Putin Pecat Dua Jenderalnya Gara-gara Gagal Kuasai Kota Kharkiv Ukraina

Letnan Jenderal Serhiy Kisel dan Wakil Laksamana Igor Osipov telah kehilangan jabatannya di militer Rusia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Vladimir Putin Pecat Dua Jenderalnya Gara-gara Gagal Kuasai Kota Kharkiv Ukraina
BBC
Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON -  Hampir tiga bulan operasi militer Rusia di Ukraina tak kunjung membuahkan hasil seperti yang diinginkan.

Pasukan Rusia belum sepenuhnya bisa menguasai Kota Kharkiv, Ukraina.

Perlawanan sengit dari pasukan Ukraina merepotkan Rusia di medan tempur.

Kondisi ini membuat Presiden Rusia Vladimir Putin berang.

Putin dilaporkan baru saja memecat dua jenderal penting dari posisinya.

Berdasarkan laporan Kementerian Pertahanan Inggris, Letnan Jenderal Serhiy Kisel dan Wakil Laksamana Igor Osipov telah kehilangan jabatannya di militer Rusia.

Baca juga: Rusia Sebut 1.730 Tentara Ukraina di Pabrik Baja Azovstal Mariupol Menyerah

Pemecatan tersebut muncul karena kegagalan keduanya dalam operasi yang dilakukan militer Rusia di Ukraina.

Berita Rekomendasi

Kementerian Pertahanan Inggris juga mengeklaim banyak petinggi militer Rusia semakin terganggu oleh upaya untuk menghindari kesalahan pribadi atas kegagalan di Ukraina.

Dikutip dari Daily Star, Kamis (19/5/2022), laporan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan mengungkapkan, Putin memecat Letjen Kisel usai kegagalan merebut Kharkiv.

Sedangkan Wakil Laksmana Osipov diberhentikan karena tenggelamnya kapal perang The Moskva, yang merupakan maskot armada Laut Hitam Rusia.

“Pada beberapa pekan terakhir, Rusia telah memecat komandan senior yang dianggap memiliki performa buruk saat pembukaan invasi ke Ukraina,” bunyi laporan itu.

Baik Letjen Kisel dan Wakil Laksamana Osipov berada di garis depan dalam penyerangan Rusia ke Ukraina.

Keduanya pun mendapatkan hasil buruk dan perlawanan keras dari pasukan Ukraina.

“Budaya menutupi dan kambing hitam mungkin berhubungan dengan sistem keamanan dan militer Ukraina,” ungkap laporan tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas