Republik Srpska Akan Deklarasi Kemerdekaan, Saingi Kosovo yang Daftar NATO
Serbia mengumumkan kampanye penarikan dukungan dan pengakuan karena Kosovo mendaftarkan keanggotaan ke Uni Eropa dan NATO.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Di tengah krisis militer di Ukraina dan pembentukan keamanan Eropa secara umum, setiap eskalasi di Semenanjung Balkan dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak terduga.
Kosovo Daftar UE dan NATO
Awal pekan ini, Republik Kosovo mengajukan keanggotaan di Dewan Eropa. Pernyataan disampaikan Presiden Serbia Aleksandar Vucic.
Vucic berada di Brussel pada Rabu untuk pertemuan informal antara para pemimpin Balkan Barat dan kepemimpinan Uni Eropa.
Sore harinya, ia bertemu dengan Komisaris Uni Eropa untuk Lingkungan dan Pembesaran Oliver Varhelyi.
Pada malam harinya, ia mengambil bagian dalam jamuan makan malam dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.
Tak sendiri, Vucic Bersama anggota Kepresidenan Bosnia dan Herzegovina Milorad Dodik, Perdana Menteri Albania Edi Rama, Presiden Montenegro Milo Djukanovic, Perdana Menteri Makedonia Utara Dimitar Kovacevski dan "menteri luar negeri" Kosovo Donika Gervalla.
"Pada pertemuan malam ini, Nyonya Gervalla menegaskan besok mereka akan mengajukan permohonan keanggotaan yang disebut Kosovo di Dewan Eropa.
“Ini adalah pelanggaran tidak hanya terhadap hukum internasional, tetapi juga semua norma dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1244 ," kata Vucic kepada wartawan setelah jamuan makan malam.
Dia menunjukkan orang Albania Kosovo tidak mematuhi baik perjanjian Washington atau Brussel dengan Beograd.
Selama lebih dari sembilan tahun Pristina tidak membentuk Komunitas Persemakmuran Serbia yang disepakati sebelumnya di Kosovo.
Menurut Vucic, akan ada "masa yang sangat sulit dalam masalah ini" karena Kosovo "berpikir mereka menganggap Serbia sebagai "tangan Moskow".
"Mereka akan menampilkan diri mereka sebagai pejuang besar melawan 'totaliterisme dan fasisme' Rusia dan saya tidak tahu apa lagi. Kami akan menunjuk pertemuan Dewan Keamanan Nasional dalam 36 jam ke depan dan akan merespon secara politik," kata presiden.
Perkembangan terakhir muncul setelah laporan sebelumnya merinci pemerintah Jerman siap mendukung keanggotaan potensial Kosovo ke dalam badan tersebut.(Tribunnews.com/Southfront/Sputniknews/xna)