Zelensky: Perang Rusia dengan Ukraina Dapat Berakhir Hanya Melalui Diplomasi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa perang antara Rusia dengan Ukraina hanya dapat berakhir melalui diplomasi.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Miftah
![Zelensky: Perang Rusia dengan Ukraina Dapat Berakhir Hanya Melalui Diplomasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-ukraina-volodymyr-zelensky-facebook.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa perang di Ukraina hanya dapat diselesaikan melalui diplomasi.
Berbicara di TV nasional, Zelensky memperkirakan negaranya bisa menang melawan Rusia di medan perang.
Namun, dia menambahkan bahwa perang hanya bisa berhenti secara konklusif "di meja perundingan".
“Akhirnya akan melalui diplomasi,” katanya kepada saluran televisi Ukraina, seperti dilansir The Guardian.
Perang berdarah serta pertempuran hanya akan berakhir secara definitif melalui diplomasi, katanya.
"Ada hal-hal yang hanya bisa dicapai di meja perundingan," kata Zelensky.
"Kami ingin semuanya kembali (seperti sebelumnya) tetapi Rusia tidak menginginkan itu”, katanya.
Baca juga: 78 Wanita di Antara Pejuang Azovstal Ditahan, Pemimpin Separatis pro-Rusia Sebut Ada Orang Asing
Baca juga: Google Pilih Ajukan Bangkrut di Rusia, Rekening Bank Disita Pihak Berwenang
Pada hari Selasa (17/5/2022), negosiator utama Kyiv Mykhaylo Podolyak mengatakan pembicaraan dengan Moskow "ditunda" setelah berlangsung secara teratur pada tahap awal konflik tetapi tanpa hasil yang substansial.
Hari berikutnya juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuduh pihak berwenang Kyiv tidak ingin melanjutkan pembicaraan untuk mengakhiri permusuhan.
“Pembicaraan memang tidak bergerak maju dan kami mencatat kurangnya keinginan negosiator Ukraina untuk melanjutkan proses ini,” katanya.
Rusia Larang 963 Warga Amerika Masuk ke Wilayahnya
Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Sabtu (21/5/2022) telah merilis daftar terbaru dari hampir 1.000 orang Amerika yang secara permanen dilarang memasuki negara itu.
Itu menjadi sebuah tamparan simbolis sebagai tanggapan atas sanksi keras yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat atas invasi brutalnya ke Ukraina pada Februari.
Joe Biden sejak pertengahan Maret telah dilarang mengunjungi Rusia, begitu pula Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan.