Rusia Klaim Hancurkan Sejumlah Howitzer 155 MM Kiriman AS untuk Pasukan Ukraina
AS mengirimkan 90 sistem artileri tipe M777 ke Ukraina, lebih dari 140.000 peluru 155mm dan sekitar 70 truk yang menarik senjata itu.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik secara paksa.
Saran Jenderal Jerman
Jenderal (Purn) Erich Wade, mantan penasihat militer Kanselir Jerman Angela Merkel menentang pengiriman tank tempur utama Leopard dan ranpur Marder ke Ukraina.
Mengutip pernyataannya lewat radio Deutschlandfunk, Wade menyebut keputusan itu jika benar dilakukan tidak sensitif dan berbahaya.
Lebih-lebih mengoperasikan tank tempur utama Leopard dan BMP Marder butuh kualifikasi tinggi dan pelatuhan bertahun-tahun.
“Jika kita tak ingin Perang Dunia Ketiga, lambat atau cepat, tinggalkan cara militer, mulaiah berunding,” kata Erich Wade.
Jerman dilaporkan telah memasok pasukan Kiev dengan ribuan ranjau anti-tank dengan harapan memperlambat kemajuan militer Rusia di Ukraina.
Sementara itu situs analisis intelijen Southfront.org mengabarkan, Jerman telah mengirimkan ribuan ranjau darat.
Dalam laporan yang dirilis pada 17 Mei, Der Spiegel mengungkapkan Jerman telah mengirim 1.600 unit ranjau DM-12 PARM dan 3.000 ranjau anti-tank DM-31 ke Ukraina.
Ranjau anti-tank model DM-12 buatan Jerman ini memiliki jenis khusus. Senjata pembuuh ini dipasang pada tripod kecil.
Peralatan ini akan menembakkan roket bersirip berdaya jangkau efektif 2 hingga 40 meter. Ranjau jenis ini mampu menembus lapisan baja 600 milimeter.
Ranjau canggih ini butuh waktu lima menit untuk bisa menembakkan roketnya. Bisa lewat pengoperasian manual atau kabel pemicu serat optic.
Ranjau anti-tank DM-12 menurut situs Southfront.org memang telah terlihat di Ukraina.
Bahkan, militer Rusia dan sekutunya menyita beberapa unit dari lapangan. Pada 21 Mei, beberapa foto ranjau DM-12 yang baru saja ditemukan muncul secara online.