Uni Eropa Beri Lampu Hijau, Jerman dan Italia Boleh Buka Rekening Rubel untuk Beli Gas Rusia
Jerman dan Italia mengumumkan perusahaan-perusahaannya dapat membuka rekening rubel untuk membeli gas Rusia, tanpa khawatir bakal melanggar sanksi.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Pembicaraan tersebut terjadi sebelum perusahaan energi Italia, Eni mengungkapkan pada hari Selasa (17/5/2022) lalu, pihaknya telah memulai proses untuk membuka dua rekening, satu rekening untuk mata uang euro, dan satu rekening lainnya untuk rubel Rusia.
“Keputusan itu sejalan dengan apa yang dikomunikasikan dengan departemen tersebut,” ujar sumber tersebut, yang merujuk pada departemen energi Komisi Eropa.
Dalam panduan tertulisnya, Uni Eropa mengatakan perusahaan di Eropa dapat membeli gas Rusia tanpa melanggar sanksi, apabila mereka membayar dalam mata uang yang sesuai dengan isi kontrak.
Sebagian besar kontrak yang dimiliki perusahaan Uni Eropa dengan perusahaan energi Rusia, Gazprom dilakukan dalam euro atau dolar.
Namun panduan tersebut tidak secara eksplisit mengatakan apakah membuka rekening rubel untuk mengkonversikan mata uang euro atau dolar ke mata uang Rusia dapat melanggar sanksi Uni Eropa.
Baca juga: Anak Perusahaan Google di Rusia Mengalami Kebangkrutan Setelah Rekening Bank Disita
Peneliti senior di Institut Studi Energi Oxford, Katja Yafimava mengatakan tidak ada dasar hukum yang menyatakan membuka rekening rubel akan melanggar sanksi Uni Eropa.
“Tidak ada dalam pedoman tertulis yang mencegah pembeli membuka rekening tersebut. Sementara pernyataan lisan Komisi Eropa telah menciptakan ambiguitas, itu adalah pedoman tertulis yang penting,” katanya.
Pemerintah Polandia telah menuntut saran yang lebih jelas dari Uni Eropa mengenai pembayaran gas Rusia dan pembukaan rekening rubel.
Sedangkan juru bicara kementerian urusan ekonomi Belanda mengatakan, negara itu telah melobi Komisi Eropa untuk membuat satu keputusan yang jelas bagi seluruh anggota-anggotanya.
Baca juga: Cegah Default, Pemerintah Rusia Bayar Utang Lebih Awal
Pelanggan Gas Rusia Asal Eropa Tunduk
Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan setengah dari 54 pelanggan raksasa gas Rusia Gazprom telah membuka rekening di Gazprombank.
Dikutip dari Reuters, setelah adanya tuntutan yang diberikan Rusia untuk pembeli asing agar membayar gas dalam rubel, perusahaan-perusahaan di Eropa selama berminggu-minggu ini telah mencoba untuk mengonfirmasi mengenai cara pembayaran secara legal pembelian gas Rusia.
Rusia mengatakan, perusahaan asing harus membuka dua rekening untuk mematuhi mekanisme pembayaran baru, satu untuk mata uang asing dan satu rekening untuk rubel, sehingga perusahaan Eropa perlu menyelesaikan konversi mata uang apa pun dalam waktu 48 jam.
Uni Eropa telah membagikan dua pedoman tertulis kepada negara-negara anggotanya, namun tidak secara eksplisit mengatakan pembukaan rekening rubel akan melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Oleh karena itu, beberapa perusahaan Eropa berjuang untuk dapat membuka rekening di Rusia.