Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ulasan Pakar Geopolitik, Barat Gagal Remehkan Senjata Laser Rusia di Ukraina

Ukraina memiliki drone intai tempur Bayraktar TB-2 buatan Turki, namun memperlihatkan kegagalan di lapangan.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Ulasan Pakar Geopolitik, Barat Gagal Remehkan Senjata Laser Rusia di Ukraina
Tech Startups
Zadira, senjata laser terbaru yang diduga tentara Rusia untuk menghancurkan drone pasukan Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Drago Bosnic, analis geopolitik dan militer independen situs analisis intelijen Southfront.org menyatakan barat gagal mendegradasi kemampuan teknologi laser tempur Rusia.

Secara prinsip, klaim Rusia yang menggunakan laser tempur di Ukraina sulit dibantah. Sejarah pengembangan teknologi laser Rusia telah berlangsung sejak berpuluh tahun lalu.

Orang Rusia bahkan memiliki kontribusi nyata penemuan teknologi laser. Berikut ulasan Drago Bosnic yang dialihbahasakan dari artikelnya di Southfront.org, Selasa (24/5/2022).

Senjata laser Rusia yang diterjunkan di Ukraina diberi nama Zadira. Senjata ini fokus pada target drone-drone komersial quadrocopter yang belakangan banyak dipakai militer Ukraina.

Baca juga: Klaim Senjata Laser Rusia Diledek Jadi Propaganda, Dicemooh Ukraina hingga AS Tak Lihat Buktinya

Baca juga: Ejekan Zelensky Tanggapi Rusia Terjunkan Senjata Laser di Ukraina: Jelas Menunjukkan Kegagalan

Baca juga: Militer Rusia Gunakan Zadira, Senjata Laser Jenis Baru Penghancur Drone Ukraina

Ukraina memiliki drone intai tempur Bayraktar TB-2 buatan Turki, namun memperlihatkan kegagalan di lapangan. Drone nonkomersial itu juga berbiaya mahal.

Drone komersial memiliki keuntungan lebih kecil dan lebih mudah tersedia dan, dengan demikian, mudah diganti, tidak seperti drone militer mahal seperti “Bayraktar” yang disebutkan di atas.

Selain itu, juga lebih boros untuk menembakkan rudal pertahanan udara yang mahal pada target-target kecil.

BERITA REKOMENDASI

Sebagian besar rudal permukaan ke udara (SAM) berharga puluhan ribu dolar atau bahkan jutaan dalam contoh sistem strategis seperti S-400.

Drone komersial, di sisi lain, dapat berharga serendah beberapa lusin dolar. Produksi dan perbedaan pembiayaannya sangat mempengaruhi penghitungan ekonomi dalam situasi perang.

Dengan demikian, Rusia memutuskan untuk mulai menggunakan laser untuk melawan ancaman baru ini, dengan efek melumpuhkan pada militer Ukraina.

Dengan cara ini, rezim pasukan Kiev kehilangan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian taktis yang vital.

Ini memengaruhi kemampuan mereka ntuk memberikan dukungan tembakan langsung untuk unit mereka atau mengatur penyergapan artileri.

Zadira, senjata laser terbaru yang diduga tentara Rusia untuk menghancurkan drone pasukan Ukraina.
Zadira, senjata laser terbaru yang diduga tentara Rusia untuk menghancurkan drone pasukan Ukraina. (Tech Startups)

Sejarah Pengembangan Laser Rusia

Ini jelas bukan pertama kalinya Rusia menggunakan laser. Pada 1984 Rusia mengembangkan senjata laser genggam pertama, yang dimaksudkan untuk digunakan para kosmonot.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas