Putin Respon Persekusi Rakyat Donbass oleh Kiev, Kisah Eks Intel Swiss (BAGIAN 3)
Vladimir Putin meluncurkan operasi ke Ukraina karena merespon sikap diam Eropa atas pelanggaran Perjanjian Minsk oleh Ukraina.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
![Putin Respon Persekusi Rakyat Donbass oleh Kiev, Kisah Eks Intel Swiss (BAGIAN 3)](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/situasi-terbaru-di-donbass.jpg)
Kedua, tampaknya di beberapa negara Eropa, para politisi sengaja mengabaikan peran mereka merespon situasi secara ideologis.
Itulah sebabnya krisis ini sejak awal tidak rasional. Perlu dicatat semua dokumen yang disajikan ke publik selama krisis ini disajikan politisi berdasarkan sumber komersial.
Beberapa politisi barat jelas ingin ada konflik. Di AS, skenario serangan yang diajukan Anthony Blinken kepada Dewan Keamanan hanyalah produk dari imajinasi Tim Macan yang bekerja untuknya.
Dia melakukan persis seperti yang dilakukan Donald Rumsfeld pada 2002, yang dengan demikian telah “melewati” CIA dan badan intelijen lain yang kurang tegas tentang senjata kimia Irak.
![Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (tengah) melihat Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde (kanan) bertepuk tangan setelah mengadakan konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka di markas NATO di Brussels pada 24 Januari 2022.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nato-finlandia-swedia-brussels-pada-24-januari-2022.jpg)
Ekspansi NATO ke Timur
Perkembangan dramatis yang kita saksikan hari ini memiliki penyebab yang kita ketahui tetapi ada yang mengingkarinya.
Pada tingkat strategis, perluasan NATO. Di tingkat politik, ada penolakan barat untuk mengimplementasikan Perjanjian Minsk.
Berikutnya, secara operasional, terjadi serangan berulang terhadap penduduk sipil Donbass selama beberapa tahun terakhir dan peningkatan dramatis pada akhir Februari 2022.
Dengan kata lain, kita secara alami dapat menyayangkan dan mengutuk serangan Rusia. Tetapi KAMI (yaitu: Amerika Serikat, Prancis, dan Uni Eropa yang memimpin) telah menciptakan kondisi untuk pecahnya konflik.
Kami menunjukkan belas kasih untuk rakyat Ukraina dan dua juta pengungsi. Ini baik saja. Tetapi jika kita memiliki sedikit belas kasih untuk jumlah pengungsi yang sama dari penduduk Ukraina di Donbass yang dibantai pemerintah mereka sendiri, dan yang mencari perlindungan di Rusia selama delapan tahun, semua ini mungkin tidak akan terjadi.
Apakah istilah "genosida" berlaku untuk pelanggaran yang diderita oleh orang-orang Donbass adalah pertanyaan terbuka.
Istilah ini umumnya dicadangkan untuk kasus-kasus yang lebih besar (Holocaust dll). Tetapi definisi yang diberikan Konvensi Genosida mungkin cukup luas untuk diterapkan pada kasus ini. Para ahli hukum akan memahami hal ini.
Jelas, konflik ini telah membawa kami ke dalam histeria. Sanksi tampaknya telah menjadi alat pilihan kebijakan luar negeri kita.
Jika kami bersikeras Ukraina mematuhi Perjanjian Minsk, yang telah kami negosiasikan dan dukung, semua ini tidak akan terjadi.