Perdana Menteri Fumio Kishida  menjawab, "Saya tidak dapat memahami kurangnya kesadaran keselamatan operator bisnis melalui audit khusus, dan lainnya. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata tidak dapat sepenuhnya memenuhi tanggung jawabnya."

Perdana Menteri Kishida mengakui tanggung jawab pemerintah dan menjawab, "Saya telah memberikan instruksi untuk memperbaiki situasi dengan perasaan yang kuat."

Sudah lebih dari sebulan sejak kecelakaan itu terjadi.

Menurut orang yang mengetahui masalah tersebut, lambung "KAZU I" sedang disesuaikan untuk ditunjukkan kepada keluarga penumpang minggu depan.

Selain itu, Penjaga Pantai Jepang berencana untuk memperluas skala pencarian dari tanggal 29 Mei 2022 dan melanjutkan pencarian orang tak dikenal yang tersisa, 12 korban belum ditemukan. Sedangkan 14 korban ditemukan meninggal dunia.

Toyama seorang mantan anggota pasukan beladiri marinir Jepang mengungkapkan, beberapa hal akan jadi perhatian penyelidikan.

Pertama mengenai mesin kapal posisi terakhir bisa diketahui sehingga bisa mengetahui ada kerusakan atau tidak pada mesin motor kapal saat kecelakaan. Lalu juga lambung kapal apakah bolong atau tidak saat kecelakaan.

Kedua dicari pula ponsel, jam tangan, dan sebagainya sehingga bisa diketahui jam saat kapan tenggelam.

Selain itu ketiga, Lever atau tuas pengungkit mesin kapal arahnya ke mana bisa diketahui sehingga posisi terakhir apa yang terjadi bisa diketahui, perlu diselidiki lebih lanjut.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.