Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Detik-detik Anak Anggota Parlemen Inggris  Digempur Artileri Rusia di Medan Perang Ukraina

Ben Grant, mantan Marinir Kerajaan Inggris berusia 30 tahun, terlihat di video itu. Dia tiba di Ukraina pada Maret.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Detik-detik Anak Anggota Parlemen Inggris  Digempur Artileri Rusia di Medan Perang Ukraina
Southfront.org
Foto tangkap layar video kelompok tentara bayaran Inggris dan AS saat digempur artileri Rusia di Kharkiv, Ukraina. 

“Yang sangat takutkan keterbatasan saat mencoba menyeret seseorang, ketika saya tidak bisa menarik senjata saya, sementara ada helikopter serang di atas dan tank yang menembak melalui hutan. Itu tidak nyata – saya tidak pernah mengalami hal seperti itu dalam hidup saya,” tuturnya.

Grant menambahkan, ranjau itu – yang diduga dikendalikan dari jarak jauh – meledak di dekat Arthur, temannya dan membuat separuh kakinya hancur.

“Mencoba melakukan ini (pertolongan pertama) di tengah baku tembak saat ada tentara Rusia yang menembak kita dan di sekitar kita sangat sulit,” keluhnya.

Arthur Terkena Ranjau Darat

Arthur berusia 42 tahun, dari Stoke-on-Trent, Staffordshire. “Yang saya ingat adalah kami dihubungi, kami maju di kontak. Keluarkan RPG (granat berpeluncur roket). Beberapa detik kemudian aku terbanting di tanah,” kata Arthur.

“Seorang pria langsung mendatangi saya, mengenakan torniket. Itu rasa sakit luar biasa. Mortir, artileri, semua menghantam. Saya ingat orang-orang menarik saya, berkata, 'Ayo pergi, ayo pergi'. Kami bertemu seorang petugas medis, dia menyuntikkan morfin,” lanjut Arthur.

“Anda telah melihat rekamannya, Anda dapat mendengar peluru datang. Saya tidak ingat banyak, itu masuk dan keluar. Saya ingat ditandu di kilometer terakhir. Mereka mennyelamatkanku, kawan, mereka menyelamatkanku,” imbuh Arthur.

BERITA REKOMENDASI

“Ini persahabatan yang hanya ditempa dalam situasi ini. Jika koin itu dibalik, itu adalah salah satu dari orang-orang itu, saya akan mengeluarkan mereka. Saya adalah anak laki-laki yang benar-benar beruntung di penghujung hari. Begitu banyak pria yang tidak kembali hari itu,” katanya.

Terlepas upaya media barat menggloirifikasi petualangan petempur asing di garis depan Ukraina, rekaman dan komentar mereka sendiri jelas menunjukkan realitas perang.

Unit Ukraina dan tentara bayaran asing mundur dari posisi mereka di bawah tekanan pasukan Rusia.  Keputusan tak bertempur jarak dekat merupakan pilihan yang baik bagi pejuang asing.

Sebab jika mereka tertangkap tentara bayaran asing dapat menghadapi hukuman mati di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.

Beberapa pekan sebelumnya, tiga tersangka tentara bayaran dari Inggris dan Maroko, yang bergabung Ukraina dan kemudian ditangkap pasukan Republik Rakyat Donetsk (DPR), terancam hukuman mati di sana.

Viktor Gavrilov, juru bicara kantor kejaksaan Donetsk, mengungkapkan penyelidikan atas mereka sudah selesai, dan kasus pidana telah sepenuhnya disiapkan.

“Materi kasus telah diserahkan ke salah satu pengadilan republic. Mempertimbangkan masa perang, kemungkinan diterapkan hukuman mati kepada terdakwa,” kata Gavrilov kepada wartawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas