WHO: Monkeypox Kemungkinan Telah Menyebar Tanpa Terdeteksi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan bahwa ratusan kasus cacar monyet (Monkeypox) telah muncul di luar negara-negara Afrika.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan bahwa ratusan kasus cacar monyet (Monkeypox) telah muncul di luar negara-negara Afrika.
Untuk diketahui, Monkeypox biasanya ditemui ditemukan di Afrika.
Dilansir Al Jazeera, WHO pun memperingatkan bahwa virus tersebut kemungkinan telah menyebar di bawah radar.
"Penyelidikan sedang berlangsung, tetapi kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba di banyak negara pada saat yang sama menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan, Rabu. (1/6/2022).
Baca juga: Pakar UEA: Vaksin Cacar Tawarkan 85 Persen Perlindungan terhadap Virus Monkeypox
Baca juga: Ahli Sarankan Indonesia Persiapkan Opsi Karantina Hadapi Monkeypox
Sejak Inggris pertama kali melaporkan kasus cacar monyet yang dikonfirmasi pada 7 Mei, lebih dari 550 kasus penyakit yang dikonfirmasi telah diverifikasi di 30 negara di luar negara-negara Afrika barat dan tengah di mana penyakit itu endemik.
Pakar cacar monyet dari badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rosamund Lewis, mengatakan bahwa munculnya begitu banyak kasus di sebagian besar Eropa dan negara-negara lain yang belum pernah terlihat sebelumnya "jelas menjadi perhatian, dan itu menunjukkan penularan yang tidak terdeteksi untuk sementara waktu".
"Kami tidak tahu apakah itu berminggu-minggu, berbulan-bulan atau mungkin beberapa tahun," katanya.
Dia menambahkan bahwa Badan tersebut tidak benar-benar tahu apakah sudah terlambat untuk menahan".
Baca juga: Kasus Monkeypox Pertama di Hungaria Dikonfirmasi pada Seorang Pria Berusia 38 Tahun
Monkeypox menyebar lewat kontak dekat
Monkeypox terkait dengan cacar, yang membunuh jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun sebelum diberantas pada tahun 1980.
Tapi cacar monyet, yang menyebar melalui kontak dekat, jauh lebih ringan, dengan gejala biasanya termasuk demam tinggi dan ruam seperti cacar air yang hilang setelah beberapa minggu.
Panggilan untuk melawan stigma
Sejauh ini, sebagian besar kasus telah dilaporkan di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
Meskipun para ahli menekankan tidak ada bukti bahwa cacar monyet ditularkan secara seksual.