Donald Trump Dituduh Melakukan Percobaan Kudeta saat Kerusuhan di Kongres AS
Mantan Presiden Donald Trump dituding melakukan percobaan kudeta dalam sidang terkait kerusuhan di Gedung Kongres Amerika Serikat (AS) pada 2021 lalu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
![Donald Trump Dituduh Melakukan Percobaan Kudeta saat Kerusuhan di Kongres AS](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ribuan-pendukung-donald-trump-serbu-gedung-kongres-amerika_20210108_011450.jpg)
Cheney, wakil ketua komite dan anggota kongres Wyoming, juga menyebut bahwa Trump memprovokasi peristiwa tersebut.
"Mereka yang menyerbu Capitol kami dan melawan penegakan hukum selama berjam-jam dimotivasi oleh apa yang dikatakan Presiden Trump: bahwa pemilihan dicuri dan bahwa dia adalah orang yang berhak menjadi presiden."
"Presiden Trump memanggil massa, mengumpulkan massa dan menyalakan api serangan ini," kata Cheney.
Caroline Edwards, petugas polisi pertama yang terluka dalam serangan itu, bersaksi bahwa dia disebut "pengkhianat" dan "anjing" oleh para perusuh sebelum pingsan.
Di tengah kerusuhan itu, ia mengaku sempat bertemu dengan petugas Brian Sicknick, yang meninggal setelah insiden.
"Saya tergelincir dalam darah orang-orang," cerita Edwards kepada anggota parlemen.
"Tidak pernah dalam mimpi terliar saya, saya berpikir bahwa sebagai petugas polisi, sebagai petugas penegak hukum, saya akan menemukan diri saya di tengah pertempuran," tambahnya.
Pembuat film dokumenter Inggris, Nick Quested, yang melacak Proud Boys, sebuah kelompok sayap kanan, pada hari penyerangan, juga memberikan bukti.
Dia mengaku terkejut pada kemarahan dan kekerasan dari "pemberontak" yang mengamuk.
![Foto ini diambil pada 06 Januari 2021, memperlihatkan para pendukung Donald Trump bentrok dengan polisi dan pasukan keamanan saat mereka menyerbu US Capitol di Washington, DC.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menyerbu-us-capitol-di-washington-dc.jpg)
Baca juga: Tentara Ukraina Kesulitan Operasikan Senjata Canggih Bantuan Amerika dan Sekutunya
Baca juga: Rusia Larang 963 Orang Amerika Masuk Negaranya, Ada Biden hingga Mark Zuckerberg, Donald Trump Boleh
Empat orang tewas pada hari kerusuhan di Capitol AS, diantaranya seorang wanita tak bersenjata yang ditembak polisi dan lainnya karena sebab-sebab alami.
Lebih dari 100 petugas polisi terluka.
Empat petugas lainnya kemudian meninggal karena bunuh diri.
DPR AS memakzulkan Trump setelah kerusuhan, tepatnya sepekan sebelum masa jabatan presidennya habis.
Mereka menuduhnya menghasut pemberontakan, tetapi dia dibebaskan di Senat.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)