Pentagon Akui Ukraina Butuh Latihan Operasikan HIMARS: Tak Berguna jika Tidak Maksimal
Pentagon menegaskan bahwa pasukan Ukraina membutuhkan pelatihan komprehensif agar bisa mengoperasikan roket presisi jarak jauh M142 HIMARS dari AS.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Setelah Kyiv menjamin tidak akan menyerang Rusia dengan artileri ini, Presiden Joe Biden memutuskan akan mengirim pada akhir Mei lalu.
Namun pada saat itu, Pentagon mengatakan akan memakan waktu sekitar tiga minggu untuk melatih tim untuk mengoperasikannya dan dua minggu lagi untuk pemeliharaan.
"Apa yang kami putuskan untuk dilakukan, berkoordinasi dengan Ukraina, adalah membangun satu peleton pada satu waktu," kata Milley.
Ia juga mencatat, mereka akan memiliki baterai dalam beberapa minggu dan program akan dibangun dari sana.
"Kita harus memulai hal ini dengan program yang rasional dan disengaja," kata Milley.
"Tidak ada gunanya melemparkan sistem senjata ini ke dalam pertempuran. Anda harus dilatih untuk menggunakan senjata ini secara maksimal."
Ukraina dan sekutu Barat berharap Sistem Roket Peluncuran Ganda M270 ini akan menciptakan keunggulan Ukraina atas Rusia di medan perang.
Pertarungan saat ini di sepanjang garis depan Ukraina timur dan selatan, sangat bergantung pada artileri duel, sebagian besar tanpa kemampuan menembak yang dipandu dengan presisi.
"Jika mereka menggunakannya dengan benar, efektif, mereka akan memiliki efek yang sangat, sangat bagus di medan perang," kata Milley tentang HIMARS.
Ancaman Rusia
Moskow akan segera merespons jika Rusia diserang dengan sistem senjata jarak jauh, kata Kepala Delegasi Rusia untuk Perundingan Keamanan Militer dan Kontrol Senjata.
"Kami secara khusus menyoroti pengiriman howitzer jarak jauh dan HIMARS MLRS (ke Ukraina) yang mengancam tidak hanya Donbass tetapi juga Rusia."
"Kami telah dengan jelas menetapkan sikap Rusia: jika Federasi Rusia diserang dengan sistem serangan jarak jauh ini, tanggapan terhadap pusat pengambilan keputusan akan segera," tegas Konstantin Gavrilov kepada saluran TV Rossiya-24, Kamis (9/6/2022), dikutip dari TASS.
Baca juga: Senjata AS Ini yang Bikin Putin Kalap, Sistem Roket Himars Bisa Sebabkan Pasukan Rusia Kocar-kacir
Baca juga: AS: Rusia Raih Pendapatan Lebih Tinggi dari Penjualan Minyak Setelah Menginvasi Ukraina
Menurut diplomat itu, janji rezim Kyiv tidak akan menggunakan HIMARS untuk menyerang Rusia "tidak bernilai sepeser pun."