Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PROFIL Choe Son Hui, Menteri Luar Negeri Wanita Pertama di Korea Utara, Seorang Juru Runding Nuklir

Korea Utara menunjuk Choe Son Hui sebagai Menteri Luar Negeri wanita pertama negara tertutup ini.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in PROFIL Choe Son Hui, Menteri Luar Negeri Wanita Pertama di Korea Utara, Seorang Juru Runding Nuklir
AFP
File foto ini diambil pada 1 Maret 2019 menunjukkan Choe Son Hui, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, berpose untuk foto menjelang upacara penyambutan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tidak digambarkan) di Istana Kepresidenan di Hanoi. Korea Utara telah menunjuk diplomat veteran Choe Son Hui sebagai menteri luar negeri wanita pertama, media pemerintah melaporkan pada 11 Juni 2022, ketika Pyongyang terus maju dengan serangkaian uji coba senjata penghancur sanksi dan mengabaikan seruan AS untuk melakukan pembicaraan. - Choe Son Hui sekarang ditunjuk jadi Menteri Luar Negeri Korea Utara wanita pertama. 

Pada 2018 lalu, dia menemani Kim Jong Un untuk KTT di Singapura dan Hanoi setahun kemudian.

Choe duduk di sampingnya di meja negosiasi.

Dalam pernyataan terakhirnya pada Maret tahun lalu, Choe menuntut AS menghentikan "kebijakan bermusuhan" terhadap Korea Utara, termasuk latihan bersamanya dengan Korea Selatan.

Uji Coba Nuklir Korea Utara

Foto selebaran ini diambil pada 6 Juni 2022 dan dirilis oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melalui kantor berita Yonhap di Seoul menunjukkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) menembakkan rudal dari lokasi yang dirahasiakan di pantai timur Korea Selatan selama Korea Selatan- Latihan tembak-menembak bersama AS bertujuan untuk melawan uji coba rudal Korea Utara. Korea Selatan dan Amerika Serikat menembakkan delapan rudal balistik pada 6 Juni sebagai tanggapan atas uji coba senjata Korea Utara pada hari sebelumnya, kata militer Seoul.
Foto selebaran ini diambil pada 6 Juni 2022 dan dirilis oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melalui kantor berita Yonhap di Seoul menunjukkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) menembakkan rudal dari lokasi yang dirahasiakan di pantai timur Korea Selatan selama Korea Selatan- Latihan tembak-menembak bersama AS bertujuan untuk melawan uji coba rudal Korea Utara. Korea Selatan dan Amerika Serikat menembakkan delapan rudal balistik pada 6 Juni sebagai tanggapan atas uji coba senjata Korea Utara pada hari sebelumnya, kata militer Seoul. (AFP)

Korea Utara belakangan ini dicurigai akan kembali melakukan uji coba senjata nuklirnya.

Badan Energi Atom Internasional pada Selasa mengatakan, Pyongyang sedang mempersiapkan lokasi uji coba nuklir.

Badan ini memperingatkan situasi seputar program nuklir Korut yang mengkhawatirkan karena terjadi kemajuan pesat.

Baca juga: Langgar UU Transaksi Keuangan, Litecoin Delisting dari Bursa Kripto Korea Selatan

Baca juga: Balas Korea Utara, AS dan Korea Selatan Tembakkan 8 Rudal Balistik

BERITA REKOMENDASI

Sepanjang tahun ini saja, Korea Utara telah melakukan 17 peluncuran rudal.

Itu termasuk dua uji coba rudal balistik antarbenua yang berhasil.

Menurut laporan KCNA, pertemuan pleno pada Sabtu lalu tidak membahas soal kemampuan nuklir Korea Utara, uji coba rudal, atau hubungan AS dan Korea Selatan.

"(Kim) mengatakan hak untuk membela diri adalah masalah membela kedaulatan, mengklarifikasi sekali lagi prinsip pertarungan kekuasaan untuk kekuasaan dan pertarungan langsung partai," kata KCNA.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)


Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas