UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-111, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-111 dikutip The Guardian.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
"Seorang pria memiliki dua luka. Dia ditembak di lutut dengan pistol. Tembakan kedua mengenai pelipisnya," tambahnya.
Ukraina minta senjata ke Barat
Ukraina telah meminta barat untuk memasok 300 peluncur roket, 500 tank dan 1.000 howitzer sebelum pertemuan penting pada hari Rabu.
Permintaan itu dibuat secara terbuka oleh Mykhailo Podolyak, seorang penasihat utama presiden, di tengah kekhawatiran di beberapa pihak bahwa permintaannya akan senjata standar NATO hingga batasnya.
Zelensky sebut Kanselir Jerman terlalu khawatirkan dampak dukungannya
Zelensky menuduh kanselir Jerman, Olaf Scholz, terlalu khawatir tentang dampak dukungannya untuk Ukraina bagi hubungan Berlin dengan Moskow.
“Kami membutuhkan dari Kanselir Scholz kepastian bahwa Jerman mendukung Ukraina,” katanya dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik Jerman ZDF.
“Dia dan pemerintahnya harus memutuskan: tidak boleh ada trade-off antara Ukraina dan hubungan dengan Rusia.”
Laporan media lokal berspekulasi bahwa Scholz pada hari Kamis melakukan perjalanan pertamanya ke Kyiv sejak dimulainya perang.
Baca juga: Ukraina Makin Terdesak di Severodonetsk, Separatis: Menyerah Atau Mati!
Baca juga: Rusia Raup 98 Miliar Dolar dari Ekspor Bahan Bakar selama Perang di Ukraina
Wali Kota Mariupol sebut ada pengkhianat yang bagikan informasi ke Rusia
Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, menuduh “pengkhianat” menyampaikan informasi penting kepada pasukan Rusia selama pemboman kota pelabuhan selatan pada awal invasi.
Boychenko mengatakan penghancuran infrastruktur penting kota, termasuk pasokan listrik, terkoordinasi dengan baik karena Rusia diberikan koordinatnya.
Temuan ribuan mayat di kuburan massal
Sekitar 1.200 mayat, termasuk yang ditemukan di kuburan massal, belum diidentifikasi, menurut kepala polisi nasional di Ukraina, Ihor Klymenko.
Proses pidana telah dibuka atas kematian lebih dari 12.000 warga Ukraina, kata Klymenko.