Boris Johnson Diejek Presenter TV Rusia setelah Jenderal Inggris Minta Pasukan Bersiap Hadapi Rusia
PM Inggris Boris Johnson diejek oleh presenter TV Russia1 setelah jenderal Inggris meminta pasukannya bersiap menghadapi Rusia.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
"Tetapi seperti yang sering terjadi, Inggris membuat teriakan perang yang keras, tetapi dari belakang punggung orang lain," jelasnya.
Solovyov juga mengingatkan, siapapun bisa menang dalam perang di masa kini.
Sebab, saat ini bukan masa pertempuran Waterloo lagi.
"Keluar dan melakukan pertempuran nyata atas nama mereka sendiri - yah, ini bukan Waterloo lagi, mereka tidak terlalu bersemangat untuk melakukan itu," tegasnya.
Pasukan Inggris Diminta Bersiap untuk Bertempur
Panglima Angkatan Darat Inggris, Sir Patrick Sanders mengatakan, pasukan Inggris harus bersiap untuk berperang di Eropa di tengah ancaman perang Rusia-Ukraina yang semakin berkecambuk.
"Sekarang ada keharusan yang membara untuk membentuk Angkatan Darat yang mampu berperang bersama sekutu kami dan mengalahkan Rusia dalam pertempuran," kata Sir Patrick pada Senin (20/6/2022), dikutip dari Newsweek.
"Kami adalah generasi yang harus mempersiapkan Angkatan Darat untuk berperang di Eropa sekali lagi," tambahnya.
Pemerintah Inggris mengumumkan rencana pada Maret lalu untuk menurunkan jumlah personel Angkatan Darat regulernya dari 82.000 menjadi 72.500 pada tahun 2025.
Baca juga: Panglima Militer Inggris Sebut Rusia Lakukan Kesalahan dan Kalah Secara Strategis, NATO Semakin Kuat
Baca juga: Peringatan NATO soal Perang di Ukraina: Bisa Memakan Waktu Bertahun-tahun
Angkatan Darat memiliki sekitar 76.500 tentara reguler pada saat pengumuman itu.
"Invasi Rusia ke Ukraina menggarisbawahi tujuan inti kami untuk melindungi Inggris dengan siap berperang dan memenangkan perang di darat," sambung Sir Patrick.
Pernyataannya muncul setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengunjungi Kyiv pada hari Jumat lalu di mana dia mengatakan perang di Ukraina mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk berakhir.
Setelah kunjungannya ke ibu kota negara itu, Johnson memperingatkan perang Presiden Rusia Vladimir Putin sedang "memasuki fase baru".
Menurut Johnson, Putin tidak akan berhenti memecah Ukraina hanya jika pasukan Rusia mencapai tujuan mereka.