Sosok Mahathir Mohamad, Mantan PM Malaysia yang Mengawali Karier sebagai Dokter
Berikut ini sosok dan perjalanan karier Mahathir Mohamad yang sempat menjabat Perdana Menteri Malaysia
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nuryanti
Pada 2018, Mahathir kembali mencalonkan diri sebagai perdana menteri untuk koalisi partai-partai oposisi dalam pemilu.
Hingga Mei 2018, ia memenangkan kursi di usia 92 tahun.
Selama masa kampanye, Mahathir berjanji akan mengundurkan diri setelah menjalani dua tahun dan menyerahkan kekuasaan pada Anwar.
Salah satu tindakan pertamanya di kantor adalah mengajukan petisi kepada Sultan Muhammad V untuk mengampuni Anwar.
Anwar dibebaskan beberapa hari kemudian dan segera melanjutkan karir politiknya.
Pada 24 Februari 2020 Mahathir Mohamad telah mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri kepada Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Di akhir tahun 2020, Mahathir mengejutkan publik Malaysia dengan rencananya yang kembali mencalonkan diri sebagai perdana menteri.
Keputusannya tersebut disampaikan oleh petinggi partai Pejuang, kendaraan politik baru Mahathir setelah dia dipecat Partai Bersatu pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
"Keputusan ini diambil untuk menyelamatkan negara serta menimbang kondisi politik saat ini termasuk kegagalan Anwar Ibrahim menunjukan mayoritas yang cukup kepada Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah." Marzuki Yahya yang menjabat sebagai Deputi Presiden Pajuang kepada The Vibes.
Mahathir mengkritik pemerintahan Muhyiddin yang lemah dan penuh penyalahgunaan kekuasaan.
Ia juga menilai Muhyiddin tidak memiliki strategi yang jelas untuk menangani pandemi Covid-19.
Mahathir dan empat anggota perlemen Pejuang pun telah mengajukan mosi tidak percaya untuk menggulingkan Muhyiddin.
Sempat Umumkan akan Pensiun
Mahathir sempat menyatakan akan pensiun dari dunia politik yang sudah digelutinya selama 75 tahun pada akhir September 2020.
Anggota parlemen dari Langkawi ini mengatakan tidak akan lagi bertanding pada pemilu berikutnya yang harus digelar paling lambat Mei 2023.
Namun berselang dua pekan kemudian, suami Siti Hasmah ini mengubah pikirannya dan menyatakan akan maju.
Berdasarkan klaimnya, para pendukungnya sedih ketika dia menyatakan tidak akan kembali bertarung pada pemilu ke-14.
"Saya cukup beruntung. Saya masih aktif. Pendukung saya juga tidak merasa kondisi saya akan merosot ketika usia saya terus menua. Mereka tidak ingin mendengar saya tidak maju lagi." tutur Mahathir.
(Tribunnews.com)(TribunnewsWiki, Saradita Oktaviani)(Kompas.com, Ericcsen/Dian Erika)