Severodonetsk Jatuh ke Tangan Rusia, Presiden Zelensky Bersumpah akan Rebut Kembali
Presiden Ukraina Zelensky bersumpah akan merebut kembali kota yang hilang termasuk Severodonetsk yang baru jatuh ke tangan Rusia.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia akhirnya merebut kendali atas Kota Severodonetsk di Ukraina Timur pada Sabtu (25/6/2022).
Jatuhnya Severodonetsk di tangan Rusia merupakan kemunduran Ukraina setelah berperang sengit lebih dari sebulan lamanya.
Kini, setelah jatuh ke tangan Rusia, Severodonetsk yang sebelumnya menjadi rumah bagi lebih dari 100.000 orang terlihat seperti gurun.
Perebutan Severodonetsk juga menandai kemenangan terbesar Rusia sejak merebut kota pelabuhan Mariupol pada bulan lalu.
Dikutip dari CBC News, strategi Rusia mengubah jalur perang ke arah Ukraina Timur tampaknya menjadi keuntungan besar.
Rusia saat ini berharap untuk terus maju dan merebut lebih banyak wilayah di tepi seberang, sementara Ukraina berharap Moskow membayar harga mahal atas kerugian yang dialami Kyiv.
Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-123, Berikut Peristiwa yang Terjadi
Zelensky Bersumpah Rebut Kembali Kota yang Hilang
Menanggapi perebutan Severodonetsk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ikut geram.
Ia bersumpah bahwa Ukraina akan memenangkan kembali kota-kota yang hilang, termasuk Severodonetsk.
Dengan emosional, Zelensky pun menyesalkan atas banyaknya korban yang jatuh dalam perang.
"Kita tidak tahu berapa lama itu akan berlangsung, berapa banyak lagi pukulan, kerugian, dan upaya yang diperlukan sebelum kita melihat kemenangan di cakrawala," kata Zelensky dalam pidatonya di televisi nasional.
Ukraina Menarik Pasukannya di Severodonetsk
Sebelumnya, Walikota Severodonetsk Oleksandr Stryuk mengatakan di televisi nasional bahwa kota itu sudah di bawah pendudukan penuh Rusia.
"Mereka mencoba membangun tatanan mereka sendiri; sejauh yang saya tahu, mereka telah menunjuk semacam komandan," katanya.
Kepala Intelijen Militer Ukraina, Kyrylo Budanov mengatakan, Ukraina sedang melakukan "taktis pengelompokan kembali" dengan menarik pasukannya keluar dari Severodonetsk.
"Rusia menggunakan taktik yang digunakan di Mariupol: menghapus kota dari muka bumi," kata Budanov.
"Mengingat kondisinya, menahan pertahanan di reruntuhan dan lapangan terbuka tidak mungkin lagi."
"Jadi pasukan Ukraina berangkat ke tempat yang lebih tinggi untuk melanjutkan operasi pertahanan," ujarnya.
Baca juga: Jatuhnya Severodonetsk adalah Kemenangan Terbesar Rusia sejak Kuasai Mariupol
Rusia Lanjutkan Pertempuran di Lysychansk
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sebagai hasil dari operasi ofensif yang sukses, pasukan Rusia telah membentuk kendali penuh atas Severodonetsk dan kota terdekat Borivske.
Kantor berita Rusia Interfax mengutip perwakilan pejuang separatis pro-Rusia yang mengatakan, pasukan Rusia dan pro-Rusia telah memasuki Lysychansk dan pertempuran sedang terjadi di daerah perkotaan di sana.
Baca juga: Ukraina Abaikan Ultimatum Rusia untuk Menyerahkan Severodonetsk
"Lysychansk mengerikan," kata Elena, pengungsi di kota Pokrovsk, Donbas yang dikuasai Ukraina, yang baru tiba dengan bus dari daerah garis depan.
"Lysychansk, itu horor, minggu lalu. Kemarin kami tidak tahan lagi," katanya.
"Saya sudah memberi tahu suami saya jika saya mati, tolong kuburkan saya di belakang rumah," tambahnya.
Ketika konflik darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua memasuki bulan kelima, rudal Rusia juga menghujani bagian barat, utara, dan selatan negara itu.
(Tribunnews.com/Maliana)