Jokowi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Negara di KTT G7, Ini Hasilnya
Berikut hasil pertemuan bilateral yang diadakan oleh Jokowi dengan sejumlah pemimpin negara di KTT G7 pada Senin (27/6/2022) di Elmau, Jerman.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Schloss Elmau, Jerman pada Senin (27/6/2022) siang waktu setempat.
Jokowi disambut langsung oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz dan saling berjabat tangan.
Kemudian dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, acara dilanjutkan dengan sesi foto dengan pemimpin dari negara mitra G7 lain.
Dalam video, Jokowi terlihat berdiri di samping Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Mereka nampak begitu akrab dan ditandai dengan saling berpelukan dan bercengkerama satu sama lain.
Baca juga: Analisis Pengamat Luar Negeri dan Media Asing soal Rencana Jokowi Temui Vladimir Putin dan Zelensky
Lalu, sesi pun dilanjutkan dengan pertemuan dengan seluruh anggota G7 di sebuah ruangan berbentuk lingkaran.
Namun pada pertemuan G7 kali ini, Jokowi juga menyempatkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara lain.
Untuk selengkapnya berikut beberapa pemipin negara yang ditemui Jokowi dalam sela pertemuan G7 di Elmau, Jerman dan hasil pertemuan tersebut.
Temui Kanselir Jerman, Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan soal G20
Jokowi menyempatkan diri untuk mengadakan pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi membahas terkait penguatan kerja sama ekonomi serta soal Presidensi G20.
Secara detail, Jokowi menyebutkan kerja sama yang ingin diperkuat dengan Jerman adalah sektor energi baru dan terbarukan serta sektor industri teknologi tinggi.
“Sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan Jerman sangat besar. Di sektor energi baru dan terbarukan, dan di sektor industri teknologi tinggi,” tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk bermitra dengan Jerman dalam pengolahan potensi 474 Giga Watt sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia.