Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Tuduh Latihan Militer AS, Korsel, dan Jepang Bertujuan Jahat: Selangkah Menuju NATO Asia

Korea Utara menuduh latihan militer bersama oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang memiliki tujuan jahat hingga pembentukan NATO versi Asia.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Korea Utara Tuduh Latihan Militer AS, Korsel, dan Jepang Bertujuan Jahat: Selangkah Menuju NATO Asia
Freepik.com
Bendera Korea Utara - Korea Utara menuduh latihan militer bersama oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang memiliki tujuan jahat hingga pembentukan NATO versi Asia. 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara menuduh latihan militer bersama oleh Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang memiliki tujuan jahat terhadap Pyongyang.

Pernyataan tersebut disampaikan Pyongyang melalui kantor berita negara Korea Utara, KCNA, pada Rabu (29/6/2022).

KCNA mengatakan latihan militer itu juga merupakan bagian dari awal yang berbahaya, yakni pembentukan NATO versi Asia.

Laporan KCNA datang beberapa jam sebelum para pemimpin Korea Selatan dan Jepang akan menghadiri pertemuan puncak tahunan NATO sebagai pengamat untuk pertama kalinya.

Mereka juga akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas Korea Utara.

Itu merupakan pertemuan puncak tiga pihak atau trilateral pertama sejak 2017.

Baca juga: Korea Utara Kerahkan Tim Medis untuk Perangi Epidemi Penyakit Usus seusai Gelombang Pandemi Covid-19

Foto selebaran ini diambil pada 6 Juni 2022 dan dirilis oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melalui kantor berita Yonhap di Seoul menunjukkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) menembakkan rudal dari lokasi yang dirahasiakan di pantai timur Korea Selatan.
Foto selebaran ini diambil pada 6 Juni 2022 dan dirilis oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melalui kantor berita Yonhap di Seoul menunjukkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) menembakkan rudal dari lokasi yang dirahasiakan di pantai timur Korea Selatan. Korea Utara menuduh latihan militer bersama oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang memiliki tujuan jahat hingga pembentukan NATO versi Asia. (AFP)

AS, Korea Selatan, dan Jepang berencana melakukan latihan pendeteksian dan pelacakan rudal gabungan di dekat Hawaii pada Agustus, yang disebut Pacific Dragon.

Berita Rekomendasi

"AS semakin bersikeras pada kerja sama militer dengan antek-anteknya dengan mengabaikan permintaan keamanan utama dan kekhawatiran negara-negara Asia-Pasifik," kata KCNA sebagaimana dikutip Channel News Asia.

Dalam pernyataan serupa, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan latihan tersebut menunjukkan kemunafikan tawaran AS.

Seperti diketahui, sebelumnya AS meminta Korea Utara untuk menyelesaikan konflik secara diplomatik dan melakukan dialog tanpa prasyarat.

Korea Utara telah melakukan sejumlah rekor uji coba rudal tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua terbesarnya.

Ada kekhawatiran bahwa Korea Utara dapat bersiap untuk menguji senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Korea Selatan dan Jepang sama-sama sekutu AS, tetapi hubungan mereka satu sama lain telah memanas karena ketegangan historis atas pendudukan Jepang di Korea dari tahun 1910-1945.

Baca juga: Korea Utara Selesaikan Persiapan Uji Coba Nuklir Baru, Korea Selatan: Mereka akan Bayar Harga

Kim Jong Un bertepuk tangan dengan perwira militer, menandai suksesnya uji coba senjata baru. Korea Utara menuduh latihan militer bersama oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang memiliki tujuan jahat hingga pembentukan NATO versi Asia.
Kim Jong Un bertepuk tangan dengan perwira militer, menandai suksesnya uji coba senjata baru. Korea Utara menuduh latihan militer bersama oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang memiliki tujuan jahat hingga pembentukan NATO versi Asia. (KCNA)

Sementara kini, Washington telah mendorong Seoul dan Tokyo untuk lebih bekerja sama dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara, serta untuk melawan meningkatnya pengaruh China.

"Skema pembentukan aliansi militer AS-Jepang-Korea Selatan, yang dimotivasi oleh sujud Jepang dan Korea Selatan kepada AS, jelas merupakan awal yang berbahaya bagi pembentukan 'NATO versi Asia'," kata KCNA, menuduh Washington mengobarkan Perang Dingin baru.

KCNA memuat tanggapan terpisah oleh Kim Hyo-myung, seorang peneliti di Masyarakat Internasional untuk Riset Politik Korea Utara.

Menurut Kim Hyo-myung, NATO bertanggung jawab atas perang di Ukraina, dan ada tanda-tanda buruk bahwa cepat atau lambat gelombang hitam di Utara Atlantik akan memecahkan ketenangan di Pasifik.

"NATO tidak lebih dari pelayan realisasi strategi hegemoni AS dan alat agresi lokal," tulis Kim Hyo-myung.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas