Pasukan Rusia Melarikan Diri dari Pulau Ular Setelah Serangan Artileri Ukraina
Pasukan Ukraina menghujani tembakan ke posisi pasukan Rusia di Pulau Ular atau dikenal dengan Pulau Zmiyny pada Kamis (30/6/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Dikutip The Guardian, Rusia menggambarkan penarikan dari Pulau Ular dari kota pelabuhan Odesa sebagai "isyarat niat baik".
Militer Ukraina mengatakan Rusia melarikan diri dari pulau itu dengan dua speedboat setelah rentetan serangan artileri dan rudal Ukraina.
Kemenangan Ukraina akan melemahkan rencana apa pun yang mungkin dimiliki Rusia untuk serangan darat di masa depan di bentangan garis pantai itu, kata pejabat Ukraina.
Komandan angkatan bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyi mengatakan howitzer Bohdana buatan Ukraina telah memainkan peran penting dalam mengarahkan pasukan Rusia dari Pulau Ular.
"KABOOM!" Tweeted Andriy Yermak, kepala administrasi kepresidenan Ukraina.
"Tidak ada lagi pasukan Rusia di Pulau Ular."
Kementerian pertahanan Rusia menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan tugas yang diberikan dan secara taktis menarik diri untuk memungkinkan ekspor gandum dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
"Untuk mengatur koridor gandum kemanusiaan sebagai bagian dari implementasi kesepakatan bersama yang dicapai dengan partisipasi PBB , Federasi Rusia memutuskan untuk meninggalkan posisinya di Pulau Zmiinyi," kata kementerian pertahanan.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)