Ukraian Bantah Klaim Pemberontak Pro-Rusia Sudah Kepung Kota Lysychansk
Pemberontak pendukung Rusia mengaku telah mengepung kota yang terletak di Ukraina timur
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Pertempuran sengit terjadi di kota Lysychansk, Ukraina, pada Sabtu (2/7/2022). Pemberontak pro Rusia mengaku telah mengepung kota yang terletak di Ukraina timur itu, namun Kyiv segera membantah klaim tersebut.
Melansir dari The Moscow Time, pertempuran sengit terjadi di Lysychansk, kota terbesar terakhir di wilayah Donbas Luhansk yang masih berada di tangan Ukraina.
Kota ini terletak di seberang sungai kota Severodonetsk yang diduduki pasukan Rusia pekan lalu.
Pasukan Rusia telah memfokuskan serangannya ke wilayah timur Ukraina, sejak mereka gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv pada akhir Februari lalu.
"Pertempuran berkecamuk di sekitar Lysychansk. Kota itu belum dikepung dan berada di bawah kendali tentara Ukraina," kata juru bicara Garda Nasional Ukraina, Ruslan Muzytchuk.
Sebelumnya, juru bicara pasukan separatis, Andrei Marotchko mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS, kota Lysychansk sudah dikepung pemberontah pro-Rusia.
Baca juga: Dijatuhi Hukuman Mati, Pria Inggris yang Ditangkap Pasukan Pro-Rusia akan Segera Dieksekusi
"Lysychansk benar-benar dikepung," ujar Marotchko.
Pernyataan Marotchko datang, saat Ukraina terus dihujani serangan rudal yang menewaskan puluhan orang.
Rudal telah menghantam sebuah perumahan di kota Solviansk, jantung Donbas pada Jumat (1/7/2022), menewaskan seorang wanita yang pada saat itu berada di kebun rumahnya dan melukai suaminya.
Baca juga: Mantan Presiden Moldova Ditempatkan di Bawah Tahanan Rumah, Dikenal Pro-Rusia
Hal tersebut dilaporkan seorang tetangga korban tersebut sambil menggambarkan kondisi perumahan itu telah berubah menjadi puing-puing.
Pada hari yang sama, seorang saksi menyebut pasukan Rusia menggunakan rudal untuk menyerang kota Sergiyvka, menargetkan bangunan dan orang-orang yang berada di luar ruangan. Serangan ini menewaskan 21 orang dan puluhan lainnya cedera setelah rudal menghantam flat dan pusat rekreasi di kota yang terletak 80 kilometer dari selatan pelabuhan Laut Hitam Odesa.
Baca juga: Polisi Italia Cegah Serangan Hacker Pro-Rusia Selama Penyelenggaraan Kontes Eurovision
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dalam pidato hariannya pada Jumat malam mengatakan, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun telah menjadi korban keganasan serangan Rusia di Sergiyvka.
"Saya tekankan: ini adalah tindakan teror Rusia yang disengaja dan bertujuan," kata Zelensky.
Serangan ini menyusul kemarahan global atas serangan pasukan Rusia yang menghancurkan pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina tengah, dan menewaskan sedikitnya 21 warga sipil menurut Walikota Kremenchuk.
Kepala Diplomat Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan pada Sabtu kemarin, dia telah membahas putaran ketujuh sanksi Eropa terhadap Rusia, dengan perwakilan Uni Eropa Joseph Borrell.