Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Kuasai Lysychansk, Zelensky: Kami akan Merebutnya Kembali

Kota Lysychansk di Luhansk, Ukraina timur berhasil dikuasai Rusia. Presiden Zelensky bertekad merebut kembali wilayah dan melindungi rakyatnya.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Rusia Kuasai Lysychansk, Zelensky: Kami akan Merebutnya Kembali
Sergei SUPINSKY / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Luksemburg setelah pembicaraan di Kyiv pada 21 Juni 2022. - Ukraina bertekad merebut kembali wilayah Lysychansk, yang telah dikuasai oleh Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia telah menguasai Lysychansk, kota terakhir di wilayah Luhansk di Ukraina timur yang masih berada di bawah kendali Ukraina.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa militer telah mengambil alih Lysychansk dan sejumlah pemukiman di dekatnya pada hari Minggu (3/7/2022), menurut Kementerian Pertahanan negara itu.

Militer Ukraina hari Minggu mengumumkan bahwa mereka "dipaksa mundur" dari kota itu.

Dalam pidato malamnya di televisi kepada bangsa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan mundurnya dari Lysychansk dimotivasi untuk menyelamatkan nyawa pasukan Ukraina.

"Kami akan membangun kembali tembok, kami akan memenangkan kembali tanah, dan orang-orang harus dilindungi di atas segalanya," kata Zelensky, seperti dilansir CNN.

Luhansk adalah salah satu dari dua wilayah yang membentuk Donbas, bagian timur Ukraina di mana konflik antara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia dimulai pada tahun 2014.

Baca juga: Rusia Tuntut Ukraina Bertanggung Jawab Atas Serangan Rudal ke Kota Perbatasan Belgorod

Daerah tersebut telah menjadi pusat utama ambisi militer Putin di Ukraina setelah pasukannya gagal mengambil alih Kiev awal tahun ini.

BERITA REKOMENDASI

Jatuhnya Lysychansk menggeser Rusia lebih dekat untuk mencapai tujuan mengambil alih Donbas.

“Setelah pertempuran sengit untuk Lysychansk, Pasukan Pertahanan Ukraina terpaksa mundur dari posisi dan garis yang mereka duduki,” kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Minggu di Twitter.

Pengumuman juga dilengkapi foto yang bertuliskan, "Lysychansk: Kami akan kembali."

Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk
Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. (ARIS MESSINIS / AFP)

Sebuah unggahan di Facebook oleh militer Ukraina juga mengutip keunggulan Rusia dalam senjata, amunisi dan personel dalam pertempuran untuk kota.

"Kami melanjutkan perjuangan. Sayangnya, kemauan baja dan patriotisme tidak cukup untuk sukses - sumber daya material dan teknis diperlukan," tulisnya.

Separatis pro-Rusia Klaim Menangkan Pertempuran

Separatis pro-Rusia di daerah itu telah mengklaim kemenangan dalam pertempuran di Lysychansk.

Leonid Pasechnik, pemimpin yang memproklamirkan diri sebagai Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang didukung Rusia, menyatakan wilayah Luhansk "dibebaskan."

"Hari ini adalah hari kita telah mencapai apa yang kita semua telah perjuangkan selama delapan tahun yang panjang."

"Hari ini pasukan kita, dengan dukungan angkatan bersenjata Rusia, membebaskan kota Lysychansk, dengan demikian menyelesaikan pembebasan Republik di dalam perbatasan bersejarahnya. ," kata Pasechnik.

Hanya Rusia dan Suriah yang mengakui LPR sebagai independen.

Ukraina dan sekutu baratnya menganggapnya sebagai bagian dari wilayah Ukraina, yang saat ini berada di bawah pendudukan Rusia.

Baca juga: Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Upaya Sukseskan G20

Video yang dibagikan oleh outlet berita negara Rusia Ria Novosti pada hari Sabtu dimaksudkan untuk menunjukkan penduduk memasang bendera lama Uni Soviet di Memorial to the Memory of the Fallen di Lysychansk.

Institute for the Study of War mengatakan Rusia kemungkinan akan membangun kendali atas wilayah yang tersisa di wilayah Luhansk dalam beberapa hari mendatang.

Setelah itu, institut itu mengatakan dalam pembaruan terbarunya, pasukan Rusia kemungkinan akan fokus pada posisi Ukraina di Siversk, sebelah barat Lysychansk, sebelum beralih ke daratan ke Sloviansk dan Bakhmut.

Administrasi militer wilayah Donetsk mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukan Rusia terus menembaki Slovyansk dan Bakhmut.

Sedikitnya enam orang tewas dan 15 terluka di Sloviansk pada Minggu, menurut Tetiana Tiurina, kepala Departemen Informasi dan Komunikasi Publik wilayah Donetsk.

Zelensky mengatakan kota-kota di wilayah Luhansk adalah "pusat" permusuhan.

Dalam pidato malamnya pada hari Sabtu, Zelensky mengakui bahwa lebih dari 2.600 kota di Ukraina berada di bawah kendali Rusia.

"Tentara Rusia terus menembakkan rudal ke kota-kota kami," kata Zelensky.

Dia mendesak orang-orang untuk membantu tentara, membantu sukarelawan, membantu semua orang yang ditinggalkan sendirian saat ini dan menggunakan kontak mereka untuk menyebarkan kebenaran tentang perang dan tentang kejahatan para penjajah.

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas