Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Dua Tentara Bayaran AS di Ukraina, Terancam Vonis Mati, Terkatung-katung Diabaikan Negaranya

Selain terancam vonis hukuman mati seperti tiga tentara bayaran sebelumnyadari Inggris dan Afrika, kini dua tentara AS juga terkatung-katung

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nasib Dua Tentara Bayaran AS di Ukraina, Terancam Vonis Mati, Terkatung-katung Diabaikan Negaranya
NBC News
Alexander Drueke (39) dan Andy Huynh (27). Dua tentara bayara asal Amerika Serikat yang tertangkap Rusia dan sekutunya, nasibnya kini terkatung-katung, terancam vonis mati dan tidak diperdulikan negaranya 

Negara terbanyak mengirim tentara bayaran ke Ukraina adalah Polandia yang letaknya disebelah Ukraina, disusul Rumania dan Inggris.

Selain itu tentara bayaran Kanada, Amerika Serikat, dan negara Kaukasus Georgia juga disebut oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, telah melacak dan mencatat kedatangan setiap tentara asing di Ukraina.

Ia menyebut, 1.831 pejuang Polandia datang ke Ukraina, 378 di antaranya kehilangan nyawa, dan 272 kembali ke rumah.

Disusul, Rumania adalah yang kedua ketika 504 tentara bayaran Rumania bergabung dengan pasukan Ukraina, 102 tewas, dan 98 meninggalkan Ukraina.

Inggris mengikuti dengan 422 tentara bayaran yang tiba, 101 meninggal, dan 95 yang telah meninggalkan Ukraina.

Selain itu, Kanada jadi pengirim utama tentara asing dari benua Amerika karena 601 warganya telah memasuki Ukraina sejak Februari, sementara 162 dari mereka meninggal dan 169 meninggalkan negara itu.

Berita Rekomendasi

AS adalah yang kedua dengan 530 yang telah tiba, 214 meninggal, dan 227 tentara bayaran yang meninggalkan Ukraina.

"Dari Timur Tengah, Kaukasus Selatan, dan Asia, sebagian besar -sekitar 355 tentara bayaran- berasal dari Georgia, 120 di antaranya tewas dan 90 meninggalkan Ukraina.

Konashenkov juga menjelaskan sebagian tentara bayaran sebenarnya sudah ingin pulang, namun tidak diperbolehkan oleh pemerintah Ukraina.

Menurutnya, terus menipisnya jumlah pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina menjadi alas an, tentara bayaran ditempatkan pada ujung tombak peperangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas