Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Becus Urus Ekonomi yang Morat-marit, Presiden Srilanka Diminta Mundur oleh Uskup Agung

Presiden Gotabaya Rajapaksa dituntut mundur dari pemerintahan karena dinilai tak mampu membenahi perekonomian Sri Lanka yang kini morat-marit.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tak Becus Urus Ekonomi yang Morat-marit, Presiden Srilanka Diminta Mundur oleh Uskup Agung
India Outlook
Presiden Gotabaya Rajapaksa 

Mereka berkumpul di depan kediaman Wickremesinghe sekitar pukul 19.30 dan melakukan aksi unjuk rasa, membentangkan spanduk selama nyaris 2 jam.

Keamanan khusus pun telah diatur oleh polisi divisi anti huru-hara menggunakan penghalang jalan untuk mencegah massa maju menuju kediaman pribadi Wickremesinghe itu.

Polisi membawa seorang pria yang terluka selama bentrokan antara pendukung pemerintah dan demonstran di luar kantor Presiden di Kolombo pada 9 Mei 2022. - Polisi memberlakukan jam malam tanpa batas di ibu kota Sri Lanka pada 9 Mei setelah pendukung pemerintah bentrok dengan demonstran yang menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa. (Photo by Ishara S. KODIKARA / AFP)
Polisi membawa seorang pria yang terluka selama bentrokan antara pendukung pemerintah dan demonstran di luar kantor Presiden di Kolombo pada 9 Mei 2022. - Polisi memberlakukan jam malam tanpa batas di ibu kota Sri Lanka pada 9 Mei setelah pendukung pemerintah bentrok dengan demonstran yang menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa. (Photo by Ishara S. KODIKARA / AFP) (AFP/ISHARA S. KODIKARA)

Sebelumnya, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa juga beberapa hari ini tidak terlihat saat negara itu sedang menghadapi krisis terburuk dalam sejarahnya.

Pernyataan tersebut disampaikan anggota parlemen Sri Lanka, Wimal Weerawansa pada Senin waktu setempat.

Dia mendesak pemerintah untuk setidaknya membentuk pemerintahan dari semua partai dan merumuskan program demi memenangkan kepercayaan secara lokal maupun internasional.
Weerawansa mengatakan kepada parlemen bahwa negara itu kini berada di bawah jam malam yang diberlakukan sendiri karena krisis bahan bakar.

Bahkan hingga kini pun tidak ada solusi yang terlihat untuk masalah yang semakin parah ini.

"Orang-orang berdiam dalam antrean panjang bermil-mil di dekat gudang IOC Lanka. Baik Perdana Menteri maupun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak terlihat di DPR dalam situasi negara yang penuh bencana ini," kata Weerawansa.

BERITA TERKAIT

Dirinya kemudian menekankan bahwa waktu yang dihabiskan di parlemen harus didedikasikan untuk menemukan solusi terkait krisis saat ini, tanpa membuang waktu untuk menjawab 50 pertanyaan aneh yang diajukan oleh anggota parlemen.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut Tapi Putuskan Beri Sumbangan 6 Juta Dosis Vaksin Pfizer ke Myanmar

Pemerintahan saat ini, kata dia, belum mampu memenangkan kepercayaan internasional.

Dia mendesak pemerintah untuk membentuk pemerintahan yang terdiri dari semua partai, setidaknya untuk saat ini dan merumuskan program demi memenangkan kepercayaan secara lokal maupun internasional tanpa memperburuk krisis lebih lanjut.

"Meskipun beberapa orang meyakini bahwa Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dapat memenangkan kepercayaan internasional, ternyata tidak. Ia adalah satu-satunya anggota parlemen di parlemen yang ditolak oleh rakyat," tegas Weerawansa.

Sementara itu, Ketua DPR Sri Lanka Dinesh Gunawardene mengatakan bahwa anggota parlemen telah menyepakati untuk menjawab 50 pertanyaan pada rapat pimpinan partai dan itu harus berjalan sesuai rencana.

"Memang benar bahwa orang-orang menghadapi krisis bahan bakar yang akut. Kami sebagai pemimpin juga menghadapi kesulitan yang sama, kami juga tidak memiliki mekanisme khusus untuk mendapatkan bahan bakar. Menteri ESDM akan menginformasikan kepada DPR tentang tindakan yang telah dilakukan," kata Gunawardene.

Pernyataan Khusus ke Parlemen

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas