Menlu Tunjukkan Keberagaman Indonesia di FMM G20: Kita Berbeda Tapi Hidup di Planet yang Sama
Retno tak memungkiri pertemuan FMM G20 Bali membutuhkan ekstra usaha bagi para delegasi di tengah situasi dunia yang sulit.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) membuka penyelenggaraan Pertemuan Para Menlu G20 atau G20 Foreign Ministers' Meeting (FMM) yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Nusa Dua Bali pada Jumat (8/7/2022).
Menlu RI menegaskan kembali pentingnya keberagaman dan menjadikan Indonesia salah satu contoh bagaimana perbedaan bukan jadi alasan untuk hidup berdampingan secara harmonis.
“Kita semua berbeda dan kita tidak bisa mengubah ini. Tapi sementara kita berbeda, kita semua hidup di planet yang sama,” ujar Retno Marsudi.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Ajak Negara G20 Ciptakan Lapangan Kerja Melalui Investasi Berkelanjutan
Retno menyambut delegasi yang hadir di Bali, pulau di Indonesia yang memiliki julukan ‘Island of God’ atau pulaunya para dewa.
Retno mengatakan Bali adalah pulau mayoritas Hindu di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Akan tetapi hal tersebut tidak pernah menghentikan orang Bali beribadah dan hidup berdampingan dalam damai dan harmoni dengan penganut agama lainnya.
Termasuk dengan penganut Muslim, Kristen, Buddha dan saudara-saudara Konghucu mereka.
“Ini adalah pengalaman kami di Indonesia,” kata Retno.
Retno tak memungkiri pertemuan FMM G20 Bali membutuhkan ekstra usaha bagi para delegasi di tengah situasi dunia yang sulit.
Namun Retno mengapresiasi kedatangan Para Menlu dan delegasi G20 beserta undangan sebagai dukungan Presidensi G20 Indonesia dan persahabatan dengan orang Indonesia.
“Ini juga mencerminkan komitmen Anda terhadap G20 untuk menjadikan G20 relevan dan penting,” ujarnya.