Pengamat Sebut Penembakan Shinzo Abe Diduga Terkait Upaya Remiliterisasi Jepang
Pengamat Hubungan Internasional Hikmahanto Juwana menduga penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe salah satunya dikarenakan upaya remiliterisasi Jepang
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, pada Jumat (8/7/2022), pukul 17.05 waktu setempat.
Shinzo Abe meninggal karena ditembak oleh Tetsuya Yamagami (41), seorang mantan anggota Badan Beladiri Marinir Jepang (MSDF), saat sedang berpidato di Kota Nara, Jepang.
Menanggapi hal tersebut Pengamat Hubungan Internasional Hikmahanto Juwana menduga, upaya penembakan ini salah satunya terkait dengan upaya remiliterisasi yang dilakukan Shinzo Abe.
Pasalnya Shinzo Abe diketahui sangat vokal akan keinginannya untuk mengamandemen Pasal 9 Konstitusi Jepang.
Baca juga: Deretan Warisan Mantan PM Jepang Shinzo Abe, dari Ekonomi hingga Militer
Dimana dalam pasal tersebut mengatur tentang Jepang yang tidak boleh memiliki alat perang.
Sehingga Jepang hingga kini menjadi negara pasifis, atau negara yang menentang adanya perang, dan masyarakat Jepang pun menyetujui hal tersebut.
"Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, ditembak oleh pelaku kemungkinan besar berkaitan dengan kevokalan mantan Menteri Shinzo Abe terkait dengan keinginan beliau untuk mengamandemen Pasal 9 Konstitusi Jepang."
"Pasal 9 Konstitusi Jepang ini mengatur tentang Jepang tidak boleh memiliki alat perang dan membuat Jepang sebagai sebuah negara pasifis dan banyak masyarakat Jepang menyetujuinya," kata Hikmahanto dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (9/7/2022).
Baca juga: Shinzo Abe Bukan yang Pertama, Berikut Daftar Politisi Jepang Terbunuh & Terluka akibat Diserang
Lebih lanjut Hikmahanto menuturkan, adanya perkembangan zaman akhirnya membuat Shinzo Abe menghendaki agar Pasal 9 Konstitusi Jepang tersebut diamandemen.
Agar nantinya Jepang bisa memiliki alat perang seperti negara-negara lainnya.
"Namun demikian mengingat perkembangan zaman, mantan Perdana Menteri Shinzo Abe menghendaki agar ini dilakukan amandemen agar Jepang bisa seperti negara-negara lain. Oleh karena itu mungkin pelaku melakukan penembakan," terang Hikmahanto.
Hikmahanto menambahkan, faktanya banyak juga negara lain yang menentang upaya remiliterisasi Jepang ini.
Baca juga: Joe Biden Kenal Saat Jadi Wapres Obama, Terkesan Pada Shinzo Abe yang Dedikasikan Hidup untuk Rakyat
Terutama negara-negara yang pernah dijajah oleh Jepang di masa lalu.
"Dari negara lain banyak yang tidak menginginkan Jepang melakukan remiliterisasi, terutama oleh negara-negara yang pernah dijajah oleh Jepang," pungkasnya.
Baca juga: Kronologis Penembakan Mantan PM Shinzo Abe, Penangkapan Pelaku Hingga Abe Dinyatakan Meninggal