Rumah Tetsuya Yamagami Digeledah, Polisi Sita Pistol Rakitan dan Bahan Peledak
Rumah tersangka penembakan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami digeledah, polisi sita pistol rakitan dan bahan peledak.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Tetsuya Yamagami mengaku membunuh Abe dan mengatakan dia menyimpan dendam terhadap sebuah organisasi yang dia yakini terkait dengan politisi itu, menurut polisi, dikutip dari FRANCE 24.
"Tersangka menyatakan bahwa dia menyimpan dendam terhadap organisasi tertentu, dan dia melakukan kejahatan itu karena dia yakin mantan perdana menteri Abe memiliki hubungan dengannya," kata perwira senior polisi itu, yang menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Shinzo Abe sedang membuat pidato kampanye di luar stasiun kereta api ketika dua tembakan terdengar sekitar pukul 11:30 (02.30 GMT).
Petugas keamanan kemudian terlihat menangkap seorang pria dengan T-shirt abu-abu dan celana panjang krem.
"Ada ledakan keras dan kemudian asap," kata pengusaha Makoto Ichikawa, yang berada di tempat kejadian, kepada Reuters, menambahkan bahwa pistol itu seukuran kamera televisi.
"Tembakan pertama, tidak ada yang tahu apa yang terjadi, tetapi setelah tembakan kedua, apa yang tampak seperti polisi khusus menanganinya."
Kantor berita Kyodo menerbitkan sebuah foto Abe yang terbaring telungkup di jalan dekat pagar pembatas, dengan darah di kemeja putihnya.
Orang-orang berkerumun di sekelilingnya, salah satunya melakukan pijat jantung.
Layanan darurat Nara mengatakan dia terluka di sisi kanan lehernya dan klavikula kiri.
Mantan PM Abe meninggal dinyatakan resmi jam 5.03 pm waktu Jepang karena kerusakan bagian yang terkait jantung akibat penembakan dua kali dilakukan Yamagami sehingga tak dapat diselamatkan lagi pada akhirnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Richard Susilo, Johnson Simanjuntak)
Artikel lain terkait Jenazah Shinzo Abe dibawa ke Shibuya