Tetsuya Yamagami Memang Berniat Bunuh Shinzo Abe, Berulang Kali Datangi Tempat Pidato Eks PM Jepang
Pelaku penembakan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, memang berniat membunuh mantan PM Jepang tersebut.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Salah satu sumber partai yang berkuasa mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim, meskipun Abe memiliki profil tinggi, tingkat keamanan yang diberikan kepadanya kemungkinan menurun sejak ia mundur pada tahun 2020.
Buntut penembakan terhadap Abe, beberapa komentator mengatakan keamanan di sekitar mantan perdana menteri seharusnya lebih kuat.
"Siapa pun bisa memukulnya dari jarak itu," kata Masazumi Nakajima, mantan detektif polisi Jepang, kepada televisi TBS Jepang.
"Saya pikir keamanannya agak terlalu lemah."
"Orang itu (Shinzo Abe) perlu dilindungi dari segala arah," ujar Koichi Ito, seorang spesialis keamanan VIP, kepada penyiar nasional NHK.
"Jika hal semacam ini tidak dilakukan 100 persen, itu tidak baik."
Baca juga: Shinzo Abe Ditembak dari Jarak Dekat, Bagaimana Protokol Keamanan Jepang untuk Pejabat Tinggi?
Kontrol Senjata
Jepang, salah satu negara teraman di dunia ini, memiliki undang-undang kontrol senjata yang sangat ketat.
Adapun pria bersenjata menembak Abe dengan alat yang memiliki pegangan pistol dan dua pipa yang dilapisi pita listrik hitam, menurut foto dan gambar video dari insiden tersebut.
Grant Newsham, seorang pensiunan perwira Marinir AS dan mantan diplomat di Japan Forum for Strategic Studies, berharap adanya perlindungan yang lebih ketat terhadap politisi senior di Jepang setelah pembunuhan itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Shinzo Abe Ditembak dari Jarak Dekat, Bagaimana Protokol Keamanan Jepang untuk Pejabat Tinggi?
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ika Nur Cahyani)