Politisi Rusia Dijatuhi Hukuman 7 Tahun Penjara setelah Berkomentar soal Perang Rusia-Ukraina
Seorang politisi Rusia dijatuhi hukuman penjara 7 tahun karena berkomentar soal ivnasi Moskow ke Ukraina, Alexei Gorinov ditangkap sejak April 2022.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota dewan Moskow dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun karena berbicara menentang perang Rusia di Ukraina.
Dilansir BBC, Alexei Gorinov (60) ditangkap pada April setelah terekam mengkritik invasi dalam pertemuan dewan kota.
Di bawah undang-undang pasca-invasi, siapa pun yang menyebarkan "berita palsu" tentang militer menghadapi hukuman 15 tahun penjara.
Rusia dilarang menggunakan kata perang untuk menggambarkan invasi.
Presiden Vladimir Putin malah menciptakan frasa "operasi militer khusus", meskipun dia berbicara tentang "perang di Donbas" dalam sambutannya kepada para pemimpin parlemen pada hari Kamis.
Aktivis hak asasi manusia Pavel Chikov mengatakan hukuman Gorinov adalah hukuman penjara pertama di bawah undang-undang baru.
Baca juga: Rusia Kebakaran Jenggot Dengar AS Akan Kirim HIMARS Lagi, Ingin Konflik Ukraina Tak Kunjung Berakhir
Selama ini hakim hanya menjatuhkan pidana denda atau penangguhan hukuman.
Hakim Olesya Mendeleyeva memutuskan bahwa dia telah melakukan kejahatannya "berdasarkan kebencian politik" dan telah menyesatkan orang Rusia, mendorong mereka untuk "merasa cemas dan takut" tentang kampanye militer tersebut.
Tampil di pengadilan di Moskow utara, Gorinov mengangkat secarik kertas dengan kata-kata yang ditulisnya dengan pena: "Apakah Anda masih membutuhkan perang ini?".
Seorang petugas keamanan mengangkat tangannya untuk mencoba mengaburkan pesan tersebut.
Anggota dewan oposisi ditangkap pada akhir April, lebih dari sebulan setelah dia berpidato di pertemuan distrik di daerah Krasnoselsky di timur laut Moskow.
Pada pertemuan itu, Gorinov keberatan dengan gagasan kontes menggambar anak-anak yang diadakan ketika anak-anak sekarat di Ukraina.
Dia juga mencoba memulai rapat dewan dengan mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang para korban.
Anggota dewan oposisi lain yang mendukung pernyataannya telah melarikan diri dari Rusia.
Baca juga: Menlu AS Khawatirkan Harmonisnya Hubungan Beijing dengan Moskow di Tengah Konflik Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.