Diduga Uang Donasi Ditilap Pemilik Penampungan Hewan Picu Singa yang Lapar Ini Makan Ekornya
Pemilik tempat penampungan hewan, Eduardo Mauricio Moises, dilaporkan menghilang setelah berita tentang tempat penampungan menye
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Agus Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, MEKSIKO – Diduga uang donasi jutaan dollar yang diterima diduga ditilap pengelolanya, seekor singa yang dilanda kelaparan terpaksa memakan ekor sendiri.
Tempat penampungan hewan di Meksiko ini juga membiarkan sejumlah hewan kelaparan sehingga memaksa mereka memakan bagian tubuh sendiri.
Pemilik tempat penampungan, yang diidentifikasi sebagai Eduardo Mauricio Moises, dilaporkan menghilang setelah berita tentang tempat penampungan ini menyebar luas.
Beberapa kelompok hak asasi hewan bertindak untuk melaporkan tempat itu, yang sebelumnya sebagai rumah penyelamatkan hewan dari kesengsaraan di pusat penangkaran dan sirkus.
Seorang aktivis hewan, Arturo Islas Allende mengatakan tempat itu sekarang berada di bawah pengawasan pihak berwenang dengan pemiliknya sedang diburu polisi.
"Yayasan tidak memiliki dokumen atau izin yang sah," katanya seperti dilansir dari Daily Star, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Tak Sanggup Biayai Hidup Keluarga, Suami di Kukar Habisi Nyawa Istri dan Anak yang Sedang Kelaparan
Meski demikian Allende, tempat penampungan hewan tersebut telah menerima jutaan dollar dalam bentuk donasi dan ada dugaan uang itu dipakai oleh pribadi pemilik dan tidak sampai kepada hewan.
“Yayasan menerima jutaan dolar dalam bentuk donasi yang tidak sampai ke hewan dan terkait dengan penghindaran pajak,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan pihak berwenang Mexico City sehingga dokter hewan dapat mulai menyelamatkan hewan-hewan kurus itu.
Investigasi pihak berwenang menemukan lubang yang berisi tulang, yang diyakini milik bangkai lebih dari 200 harimau dan singa.
Tempat ini juga memiliki 17 monyet dan dua coyote.
“Tempat penampungan ini mengatakan bahwa mereka memiliki 400 hewan,” katanya.
“Namun, menurut pihak berwenang, hanya 180 hingga 190 yang ditemukan yang artinya, hanya kurang dari separuh hewan yang masih hidup,” sambung Allende.