Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penembakan di Bar Afrika Selatan Tewaskan 19 Orang, Dikaitkan Balas Dendam Antar Geng

Sebuah bar di Afsel Minggu malam (10/7/2022) diserang sekelompok pria bersenjata, insiden yang tewaskan 19 orang kerap dikaitkan balas dendam geng.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Penembakan di Bar Afrika Selatan Tewaskan 19 Orang, Dikaitkan Balas Dendam Antar Geng
EMMANUEL CROSET / AFP
Seorang kerabat dari salah satu dari 14 korban yang ditembak mati pada Minggu (10/7/2022) di sebuah kedai di Soweto, Afrika Selatan terlihat di TKP. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi penembakan oleh orang-orang bersenjata di bar Orlando East, Kotapraja Soweto, Afrika Selatan pada Minggu (10/7/2022) menewaskan sedikitnya 19 orang.

Dilansir Reuters, penyerang bersenjatakan senapan dan pistol melepaskan tembakan di bar Orlando East, kotapraja Soweto.

Awalnya, petugas kepolisan mencatat 15 orang tewas dalam serangan tersebut dan sembilan lainnya terluka.

Keterangan lebih lanjut membeberkan penembakan terjadi secara acak dan hanya terjadi dalam hitungan jam pada Minggu setelah lewat tengah malam.

Insiden ini semakin memperkuat status suram Afrika Selatan sebagai negara rawan pembunuhan.

"Anda dapat menyaksikan dari bagaimana peluru-peluru ditembakkan ke sekeliling, mereka hanya menembak secara acak," kata Komisaris Polisi Provinsi Gauteng, Elias Mawela.

Baca juga: Suasana Duka dan Kesedihan di Jepang Sehari Setelah Penembakan Mantan PM Shinzo Abe

Soweto
Petugas Polisi Afrika Selatan (SAPS) menegakkan garis batas di sekitar TKP saat penyelidik patologis memeriksa TKP di mana 14 orang ditembak mati di sebuah kedai minuman saat tim forensik menyelidiki di Soweto pada 10 Juli 2022.

Saksi mata mengatakan kepada Guardian bahwa sekelompok pria tiba dengan minibus Toyota dan memasuki bar.

Berita Rekomendasi

Juru bicara kepolisian nasional Kolonel Dimakatso Sello mengatakan tim khusus telah dibentuk untuk menyelidiki serangan tersebut.

Seorang detektif senior memimpin operasi tersebut.

“Tidak ada sejarah masalah dengan kedai minuman itu, tetapi sulit bagi kami karena tidak ada listrik dan sangat gelap,” kata Sello.

Senapan dan pistol 9mm digunakan dalam serangan itu.

Polisi mengatakan para korban telah ditembak "secara acak" saat mereka minum.

Hal ini bertentangan dengan laporan awal bahwa mereka telah ditargetkan secara khusus.

Penembakan seperti itu sering dikaitkan dengan balas dendam geng atau pertempuran lokal.

Baca juga: Pengamat Sebut Penembakan Shinzo Abe Diduga Terkait Upaya Remiliterisasi Jepang

Kedai di Soweto
Seorang kerabat dari salah satu dari 14 korban ditembak mati di sebuah kedai di Soweto bereaksi di sebelah TKP di Soweto pada 10 Juli 2022.

Insiden penembakan lain

Polisi mengonfirmasi penembakan kedua yang tampaknya acak beberapa jam sebelumnya, sekitar pukul 20.30 pada Sabtu (9/7/2022), di sebuah kedai di Pietermaritzburg.

Bar tersebut terletak 500 kilometer dari tenggara Soweto, yang menyebabkan empat orang tewas dan delapan terluka.

Petugas tidak percaya kedua penembakan itu saling terkait.

Pelaku dari kedua insiden buron dan polisi mengatakan, tidak diketahui berapa banyak penyerang yang terlibat dalam kedua penembakan itu.

Afrika Selatan, rumah bagi sekitar 60 juta orang, adalah salah satu negara paling kejam di dunia dengan 20.000 orang terbunuh setiap tahun, salah satu tingkat pembunuhan per kapita tertinggi secara global.

Ada sekitar 3 juta senjata yang terdaftar di negara itu, menurut kelompok kampanye Gun Free South Africa, meskipun lebih banyak lagi yang diperkirakan beredar di pasar gelap.

Di lokasi penembakan di Soweto, di pinggiran Johannesburg, orang banyak berkumpul di sekitar barisan polisi.

Petugas menyisir daerah itu untuk mencari petunjuk, salah satunya membawa tas yang berisi peluru bekas.

Baca juga: Ingatkan Terjadi Krisis Pangan, Jokowi: Beberapa Negara di Afrika dan Asia Sudah Terjadi Kelaparan

Soweto adalah kotapraja kulit hitam terbesar di negara itu yang dibuat oleh pemerintahan minoritas kulit putih yang berakhir pada 1994.

Namun masalah kemiskinan, pengangguran, dan kekerasan masih berlanjut hampir tiga dekade kemudian.

Dugaan perampokan

Komisaris polisi Gauteng Mawela mengatakan kepada Reuters bahwa telah terjadi penembakan ketiga selama dugaan perampokan di sebuah kedai di Katlehong, juga di luar Johannesburg, pada Kamis malam, yang menewaskan dua orang dan melukai dua lainnya.

Para pejabat mengatakan kedai itu beroperasi sesuai dengan izinnya, dan semua korban berada dalam usia legal untuk minum.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas